RAKYATKU.COM - UNICEF mengumumkan kesepakatan dengan Serum Institute of India untuk memproduksi 1,1 miliar dosis vaksin buatan AstraZeneca/Oxford dan Novavax dengan biaya $3 per dosis.
“Ini, tentu saja, hanya tahap awal dari vaksin COVAX. Lebih banyak lagi akan menyusul. Kami akan terus mengupayakan perjanjian mengenai pasokan ini untuk memenuhi kebutuhan persyaratan vaksin COVAX untuk paruh pertama 2021,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (5/2/2021).
COVAX merupakan kemitraan yang dikoordinasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO); Aliansi Vaksin (GAVI); Center for Epidemics Preparedness Innovations (CEPI) dan lembaga lain untuk memastikan vaksin didistribusikan ke negara-negara termiskin di dunia.
Baca Juga : Jenewa dan Unicef Ajak Media Ambil Peran Dalam Pencegahan Stunting
“Untuk negara-negara yang sudah memulai program vaksinasi, dan yang belum memulai, informasi itu menandai adanya harapan pada jalan berliku untuk keluar dari pandemi yang tidak akan benar-benar berakhir sampai semuanya berakhir untuk kita semua,” kata Fore.
COVAX berencana mendistribusikan 100 juta dosis sampai akhir Maret dan 200 juta lagi sampai Juli mendatang.