Rabu, 03 Februari 2021 10:42

Jenderal Min Aung Hlaing Akhirnya Buka Suara soal Kudeta Myanmar

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
min aung hlaing. ©Reuters
min aung hlaing. ©Reuters

Min Aung Hlaing kini memegang kekuasaan penuh, yang secara efektif mengembalikan Myanmar ke pemerintahan militer setelah 10 tahun di bawah pemerintahan sipil hasil demokrasi.

RAKYATKU.COM - Panglima Tinggi Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing akhirnya buka suara soal kudeta terhadap pemerintahan sipil. Ia menyebut kondisi ini tak terelakkan.

Min Aung Hlaing kini memegang kekuasaan penuh, yang secara efektif mengembalikan Myanmar ke pemerintahan militer setelah 10 tahun di bawah pemerintahan sipil hasil demokrasi

Dalam komentar publik pertamanya sejak kudeta itu, Min Aung Hlaing mengatakan pengambilalihan militer "sejalan dengan hukum" setelah pemerintah gagal menanggapi keluhannya atas kecurangan Pemilu 2020.

Baca Juga : Curi Kotak Amal Masjid, Pasukan Junta Myanmar Juga Tembak 2 Warga Sipil

"Setelah banyak permintaan, cara ini (kudeta) tak terelakkan bagi negara dan itulah mengapa kami harus memilihnya," ujarnya dalam rapat kabinet pertama, dikutip dari AFP, Rabu (3/2). Pidato ini diposting di halaman Facebook resmi militer.

Militer menuduh kecurangan yang meluas dalam pemilu yang diadakan tiga bulan lalu, yang dimenangkan NLD secara telak. Militer pun menetapkan status darurat selama setahun ke depan dan berjanji akan mengadakan kembali pemilu.

“Sampai pemerintahan baru terbentuk setelah pemilu, kami akan berusaha mempertahankan negara,” jelas Min Aung Hlaing.

Baca Juga : Peringatan Keras Militer Myanmar: Demonstran Akan Ditembak di Kepala

Situasi terkini di ibu kota Naypyidaw, berbagai gedung pemerintah dan parlemen masih dijaga pasukan bersenjata.

Seorang anggota parlemen Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) besutan Aung San Suu Kyi menggambarkan penjagaan ini sebagai "pusat penahanan terbuka", meski demikian pada malam hari beberapa politisi bebas untuk pergi.

Sementara, para politisi NLD menyerukan pembebasan Suu Kyi, Presiden Win Myint dan semua anggota partai yang ditahan. Mereka juga menuntut militer mengakui hasil Pemilu 2020.

Baca Juga : Hari Paling Berdarah di Myanmar, 39 Tewas di Tangan Pasukan Keamanan

Terkait keberadaan Suu Kyi, seorang petugas partai mengatakan, seorang tetangga sempat melihatnya berada di kediamannya di Naypyidaw. Namun sampai saat ini, partai tak ada kontak langsung dengan Suu Kyi.

"Dia (Suu Kyi) kadang berjalan di kompleks rumahnya untuk memberi tahu orang lain bahwa dia dalam keadaan sehat," kata petugas pers NLD, Kyi Toe, kepada AFP dikutip dari kumparan.

#kudeta myanmar