Minggu, 31 Januari 2021 22:02

Bawa Bantuan untuk Bumil, Balita, dan Ibu Melahirkan, Relawan Kopel Indonesia Tembus Dusun Terisolasi di Majene

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bawa Bantuan untuk Bumil, Balita, dan Ibu Melahirkan, Relawan Kopel Indonesia Tembus Dusun Terisolasi di Majene

Kopel Indonesia akan melakukan pendampingan dan advokasi untuk pemulihan Majene dan Mamuju.

RAKYATKU.COM -- Relawan Kopel Indonesia untuk Sulbar yang membawa bantuan untuk ibu hamil dan balita menyusuri desa dan dusun yang sebelumnya sulit terjangkau bantuan dari luar.

Pada Minggu pagi (31/1/2021), relawan Kopel Indonesia yang dikomandoi Akil Rahman mulai beranjak memasuki Dusun Kasambang yang masuk wilayah Kecamatan Tapalang Kabupaten Majene.

Mereka membawa bantuan yang dikhususkan untuk ibu hamil, ibu melahirkan, dan balita. Dusun Kasambang termasuk yang terdampak parah. Warganya termasuk anak balita, ibu melahirkan, dan ibu hamil masih berada di pengungsian.

Baca Juga : Gugatannya Dikabulkan MK, Kopel Indonesia Buka Posko Pengaduan Terkait Anggaran Covid-19

Kebutuhan khusus mereka seperti susu, makanan tambahan, dan selimut bayi belum dapat terpenuhi. Selain karena bantuan yang datang tidak terkhusus untuk kebutuhan mereka juga karena masih sulitanya mereka untuk belanja kebutuhan tersebut.

Di sini relawan Kopel Indonesia memberikan lima paket bantuan. Dari tempat ini, tim kembali bergerak ke beberapa lokasi terdekat.

Sehari sebelumnya tim relawan juga telah masuk ke titik pengungsian di Desa Kayuangin, Kecamatan Malunda Majene dengan membawa 15 paket bantuan dan juga ke Desa Tamasapi, Mamuju dengan membawa 20 paket bantuan.

Baca Juga : Warga Asing Terpilih Jadi Bupati Sabu NTT, Empat Pihak Ini yang Harus Bertanggung Jawab Menurut Kopel

Relawan Kopel Indonesia masih akan bertugas untuk membantu korban bencana ini hingga masa tanggap bencana ini berakhir.

Ketua Yayasan Kopel Indonesia, Herman menyampaikan bahwa rencana bantuan ini akan berlanjut pada masa recovery. Kopel Indonesia akan melakukan pendampingan dan advokasi untuk pemulihan daerah ini.

"Termasuk bagaimana memastikan anggaran pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten benar-benar digunakan untuk memulihkan kondisi sosial dan ekonomi di Sulbar," terang Herman.

Baca Juga : Pendapatan Daerah Belum Masuk Kas, Kopel Indonesia Desak Mamuju dan Majene Bahas Perubahan APBD 2021

 

#Kopel Indonesia