Jumat, 29 Januari 2021 22:44

Kisah di Balik Pemukulan Petugas akibat Pemakaman Jenazah Covid-19 yang Tertukar

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kisah di Balik Pemukulan Petugas akibat Pemakaman Jenazah Covid-19 yang Tertukar

Ketegangan bermula di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

RAKYATKU.COM - Alfa tumbang di TPU Kasin. Pukulan telah keluarga jenazah Covid-19 membuatnya pingsan. Dia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pantiwaluyo untuk mendapatkan perawatan.

Insiden itu terjadi Kamis siang (28/1/2021). Pemicunya, nomor urut pemakaman yang tertukar. Jenazah yang menjadi keluarga pelaku mendapat antrean nomor 4. Namun, petugas membawa jenazah nomor 6.

Pemukulan itu menjadi puncak ketegangan antara keluarga jenazah dengan petugas pemakaman. Perdebatan sudah terjadi beberapa kali. Sejak masih di rumah sakit.

Koordinator Public Safety Center (PSC) 119 Dinas Kesehatan Kota Malang, Dhana Setiawan mengatakan, insiden tertukarnya jenazah itu merupakan ketidaksengajaan dari petugas.

"Mungkin karena teman-teman tidak terkontrol emosinya. Capek juga dan sebagainya. Keluarga juga mintanya buru-buru jadi tidak konsentrasi," kata Dhana seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (29/1/2021).

Ketegangan bermula di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Ketika itu, ada enam jenazah yang harus dimakamkan.

Jenazah yang tertukar berada di nomor antrean 4. Rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kasin.

Untuk efisiensi waktu, petugas di lapangan mendahulukan nomor antrean 5 karena lokasi pemakamannya sama dengan jenazah nomor 3, yakni di TPU Sukun.

Jenazah dengan nomor antrean 4 itu berinisial W. Dia akan dimakamkan setelah pemakaman di Kedungkandang, Karangbesuki, Sukun sehingga diubah menjadi nomor 5.

Keluarga jenazah W tidak terima. Mereka bersitegang dengan dua petugas PSC di kamar mayat RSSA Kota Malang, yakni Tri Erwanto dan Alfa.

Ketegangan itu berhasil ditengahi oleh seorang Bhabinkamtibmas, Aiptu Budi Setyo. Setelah itu, peti jenazah untuk pasien W dibawa petugas ke TPU Kasin.

Ternyata, setelah sampai di lokasi pemakaman, jenazah itu tertukar. Jenazah yang dibawa petugas ternyata jenazah pasien Covid-19 nomor antrean 6.

Salah satu anggota keluarga W menyadari bahwa peti yang dibawa bukan jenazah keluarganya, melainkan jenazah atas nama S. Cekcok dengan petugas kembali terjadi. Puncaknya, keluarga memukul Alfa.

Humas RSSA Kota Malang, Donny Iryan mengatakan, insiden tertukarnya jenazah itu disebabkan oleh human error.

"Mungkin karena sudah panas (cuaca), capek dan kawan-kawan sehingga ada miss. Yang diambil harusnya nomor 4, tapi yang diambil peti jenazah nomor 6," kata dia.

 

#jenazah covid-19 tertukar