RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Bank Mumalat Indonesia (BMI) Sulampua melakukan evakuasi karyawan yang terdampak bencana gempa Sulawesi Barat.
Itu langkah taktis menekan potensi terjadinya trauma psikologis atas musibah yang dialami.
Selain itu, evakuasi tersebut dimaksudkan agar karyawan beserta keluarga yang terdampak bencana secara fisik bisa mendapatkan perawatan medis secara optimal.
Baca Juga : Semarak Kemerdekaan ala Bank Muamalat Makassar, Lomba Agustusan hingga Funwalk
Regional Head BMI Sulampua Ahmad S Ilham mengatakan, proses evakuasi dilakukan sejak hari pertama pasca bencana. Disertai dengan distribusi bantuan tanggap darurat yang juga diperuntukkan bagi masyarakat umum di Sulawesi Barat.
"Khusus untuk internal kami, dilakukan evakuasi ke beberapa kota terdekat agar bisa mendapatkan penanganan medis maupun pemulihan kondisi traumatis karyawan beserta keluarganya," tutur dia dalam pernyataan resmi, Selasa (19/1/2021).
.jpg)
Baca Juga : Rektor UNM Tuan Rumah, Program Subuh Keliling di Masjid Nurul Ilmi Catat Rekor
Ilo, sapaan akrab Ahmad S Ilham, memerinci, terdapat 25 karyawan BMI yang bertugas di Majene dan Mamuju, titik utama terdampak gempa tektonik. Mereka dievakuasi ke beberapa kota terdekat yakni Palu, Parepare, Pinrang, dan Makassar.
Sebagian besar dibawa ke Kota Makassar beserta keluarganya. Sisanya tersebar di kota lainnya.
"Totalnya ada sekitar 138 jiwa (karyawan dan keluarganya) yang kami fasilitasi dan akan kembali jika kondisi sudah memungkinkan. Terutama dari sisi kondisi fisik dan psikis internal kami," papar Ilo.
Baca Juga : Rektor UNM Tuan Rumah, Program Subuh Keliling di Masjid Nurul Ilmi Catat Rekor
Selain itu, lanjut dia, bantuan kemanusiaan juga terus dikirimkan BMI Sulampua bersama Baitulmaal Muamalat ke lokasi bencana. Terutama kebutuhan mendesak para pengungsi.
"Kami tidak hanya peduli ke karyawan, tetapi semua saudara-saudara kita yang terdampak bencana di Majene, Mamuju dan sekitarnya di Sulbar," kata Ilo.
