Selasa, 19 Januari 2021 07:57

Lewat Gedor Horti, Kementerian Pertanian Berkomitmen Lakukan Percepatan Produksi

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Prihasto Setyanto
Prihasto Setyanto

Mentan Syahrul Yasin Limpo menilai pengembangan hortikultura harus dilakukan melalui terobosan khusus atau dengan cara extraordinary dan inovatif.

RAKYATKU.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura telah menetapkan langkah strategis untuk mendorong percepatan pembangunan hortikultura.

Salah satunya dengan Gerakan Mendorong Produksi (Gedor Horti) yang mampu meningkatkan daya saing serta ramah lingkungan hortikultura.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa pelaksanaan Gedor Horti akan dilakukan melalui paradigma atau konsepsi baru yaitu membangun hortikultura pro petani secara terintegrasi.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

"Kemudian pengembangan kawasan buah mengacu pada pengembangan kampung-kampung, bantuan sarana prasarana pascapanen dan pengolahan diberikan satu paket, seluruh benih bermutu untuk pengembangan kawasan disiapkan oleh Direktorat Perbenihan Hortikultura, dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani atau pertanian korporasi," kata Anton pada rapat kerja nasional percepatan pengembangan hortikultura, Senin (18/1/2021).

Anton mengatakan, langkah tersebut merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI Joko Widodo untuk segera melakukan penguatan sektor pertanian. Mulai dari aktivitas on farm hingga off farm guna memberikan nilai tambah usaha tani, serta mendukung program Kementan.

"Kami meminta semua jajaran dan stakeholders terkait agar bekerja bersama-sama. Semua memastikan pelaksanaan dan tercapainya tujuan akhir dari Program Gedor Horti. Juga Pengembangan 1000 Kampung Komoditas Hortikultura dapat terwujud," katanya.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menilai pengembangan hortikultura harus dilakukan melalui terobosan khusus atau dengan cara extraordinary dan inovatif. Menurutnya, langkah-langkah yang sebelumnya tidak berhasil harus ditinggalkan dan mencari cara-cara yang baru.

"Optimasi potensi keberadaan petani milenial sebagai salah satu agen perubahan perlu dilakukan untuk manajemen agribisnis yang lebih baik, dan tanggap terhadap kemajuan teknologi selaras dengan dinamika perubahan lingkungan strategis nasional dan global," tutupnya.

Syahrul berharap dengan terobosan baru di sub sektor hortikultura dapat menjadikan hortikultura sebagai penopang perekonomian nasional, serta semakin nyata dan pertanian tetap menjadi sektor andalan.

#kementan