Sabtu, 16 Januari 2021 09:04
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Dua gempa kuat sudah berlalu. Namun, BMKG mengingatkan warga Mamuju dan Majene agar tetap waspada dan mencari tempat yang aman.

 

Apalagi dalam sejarahnya, Majene dan Mamuju akrab dengan gempa. Bahkan, pernah dua kali terjadi tsunami.

BMKG menemukan fakta bahwa pusat gempa atau episenter gempa bumi Majene kali ini sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu gelombang tsunami pada 23 Februari 1969.

Baca Juga : Gubernur Sulsel Bersama CSR Perusahaan Kirim Bantuan Rp1 Miliar untuk Gempar Sulbar

Saat itu gempa yang terjadi berkekuatan 6,9 Skala Richter. Kala itu pusat gempa bumi berada pada kedalaman 13 kilometer.

 

Gempa bumi yang terjadi saat itu menyebabkan sedikitnya 64 orang meninggal dunia, 97 orang luka-luka, dan 1.287 rumah serta rumah ibadah mengalami kerusakan.

Selain itu, dermaga pelabuhan pecah dan timbul gelombang tsunami dengan ketinggian empat meter di Pellatorang dan 1,5 meter di Parasanga dan Palili.

Baca Juga : Rusak Akibat Gempa, Masjid Babul Jannah Majene Kembali Dibangun

Sejarah juga mencatat rentetan peristiwa gempa bumi yang mengguncang sekitar wilayah Majene, yakni gempa bumi Polewali Mandar pada 11 April 1967. Gempa ini juga menimbulkan tsunami dan menyebabkan 13 warga meninggal dunia.

Berikutnya, 8 Januari 1984, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,7 mengguncang wilayah Mamuju dan mengakibatkan rumah-rumah mengalami kerusakan.