Minggu, 10 Januari 2021 20:16

Ikhlaskan Rp4,2 Juta Melayang, Satu Keluarga Selamat dari Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ikhlaskan Rp4,2 Juta Melayang, Satu Keluarga Selamat dari Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

Tarif swab test yang menggagalkan mereka menumpang pesawat nahas itu. Bayangkan, total biayanya dua kali lipat dari harga tiket.

RAKYATKU.COM - Ada cara Allah subhanahu wata'ala menyelamatkan seseorang. Kisah delapan orang sekeluarga ini benar-benar menunjukkan ke-MahaKuasa-an Allah.

Delapan orang ini sudah beli tiket Jakarta-Pontianak jauh-jauh hari. Sepekan sebelumnya. Tentu saja masih murah. Sekitar Rp536.000 per orang.

Dalam tiket mereka tertera pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182. Dijadwalkan berangkat Sabtu (9/1/2021).

Baca Juga : Viral Video Penumpang Yeti Airlines Live di Facebook Saat Pesawat Jatuh di Nepal

Tarif swab test yang menggagalkan mereka menumpang pesawat nahas itu. Bayangkan, total biaya tiket yang mereka bayar hanya Rp4,2 juta.

Sementara tarif swab test per orang Rp1,2 juta. Artinya, kalau delapan orang, mereka harus merogoh kocek lebih dalam. Totalnya Rp9,6 juta. Dua kali lipat dibandingkan harga tiket.

"Setelah mengetahui biaya test PCR yang teramat sangat mahal, dan melalui perdebatan panjang di WAG keluarga, diputuskan pulang dengan kapal laut saja. Harga tiketnya murah, hanya 220ribuan/orang," tulis Atma Budi Wirawan di akun Instagram-nya seperti dilihat Rakyatku.com, Minggu (10/1/2021).

Baca Juga : 68 Penumpang Pesawat yang Jatuh di Nepal Ditemukan Tewas, 4 Orang Masih Proses Pencarian

Budi adalah keluarga calon penumpang yang berjumlah delapan orang tersebut.

Setelah dirembukan dalam grup WhatsApp keluarga, kata Budi kedelapan keluarganya itu memilih untuk naik kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan membiarkan tiket pesawat itu hangus.

"Sudahlah... Tiket pesawat hangus ikhlaskan saja, daripada harus membayar lagi 1.200.000/orang untuk Test PCR, total 9.600.000 yang harus dirogoh," beber Budi.

Baca Juga : Pilot Pesawat T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora Meninggal

"Allah-lah sebaik-baiknya pengatur skenario kehidupan manusia," tambah Budi.

"Qadarullah, pesawat Sriwijaya SJ-182 yang semestinya mereka tumpangi, hilang kontak setelah 4 menit take-off dari Seotta, Sabtu 09/01 pukul 14.40," sambungnya.

Kendati begitu, Budi mengakau turut merasakan duka atas insiden nahas tersebut. Dirinya berharap agar para korban dapat dengan tanang berpulang ke Tuhan.

Baca Juga : TNI AU Beber Kronologi Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle Jatuh di Blora

"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk para korban. Semoga berpulang ke Rahmatullah dengan husnul khotimah, dan bagi keluarga korban agar senantiasa diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menerima musibah yang sama-sama tak kita inginkan ini," harapnya.

Kapal laut yang ditumpangi keluarga Budi baru saja tiba di Pontianak, Kalimantan Barat pada Minggu pagi.

"Alhamdulillah, kapal laut KM Lawit yang mereka ditumpangi, baru saja tiba di Pelabuhan Pontianak dalam keadaan selamat. Cukuplah Allah sebagai tempat berserah diri," tulisnya.

Baca Juga : Pesawat Maskapai Ukraina yang Membawa Amunisi Jatuh di Yunani, 8 Orang Tewas

 

#Sriwijaya Air #Pesawat Jatuh