LUWU UTARA - Permintaan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, agar pemasangan instalasi air bersih dan listrik bagi hunian tetap (huntap) yang sudah terbangun, untuk segera bisa dituntaskan dengan cepat, rupanya direspon dengan cepat pula oleh PDAM dan PLN. Bahkan, untuk biaya pemasangannya juga akan digratiskan. Menariknya, bukan hanya hanya huntap, tetapi juga masyarakat yang rumahnya kena dampak bencana kemarin.
“Insya Allah, untuk huntap dan masyarakat yang huniannya terdampak, namun masih bisa dihuni, pihak PDAM akan mengratiskan biaya instalasi PDAM. Begitupun masyarakat terdampak yang sudah pindah hunian,” kata Direktur PDAM Tirta Bukae, Aris M, langsung di hadapan Bupati dalam Rapat Percepatan Pembangunan huntap baru-baru ini.
Kendati demikian, ada syarat yang harus dipenuhi oleh masyarakat yang rumahnya kena dampak bencana, yaitu harus menyertakan Surat Keterangan Terdampak dari Kantor Kelurahan/Desa masing-masing.
Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera
“Syaratnya itu saja, harus menyertakan Surat Keterangan Terdampak yang bisa diambil di Kantor Kelurahan atau Desa,” imbuh Aris.
Sementara PLN sendiri juga setali tiga uang. Pihaknya juga akan menggratiskan biaya instalasi listrik bagi huntap dan masyarakat terdampak yang sebelumnya memiliki status sebagai pelanggan PLN, tapi dengan catatan sekali pemasangan saja, dan tidak berpindah lagi.
Sebelumnya, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, tegas meminta pemasangan instalasi air bersih dan listrik untuk segera dituntaskan.
Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan
“Kami men-support PLN dan PDAM untuk segera menuntaskan instalasi jaringan listrik dan air bersih, khususnya 50 huntap yang beberapa waktu lalu diresmikan bapak Gubernur,” kata Indah.
Senada Bupati, Ketua DPRD Basir juga memberikan dukungan yang sama agar PLN dan PDAM segera menyelesaikan pemasangan instalasi ini. “Bukan cuma huntap saja, tapi juga rumah-rumah terdampak tapi masih bisa dihuni,” tandas Basir.