RAKYATKU.COM, JENEPONTO -- Dugaan kelangkaan pupuk, termasuk dengan harga jagung kuning rendah di Jeneponto, rupanya menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Bupati Jeneponto, H Iksan Iskandar mengatakan sudah melaporkan dugaan kelangkaan pupuk pada Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah. Dia bilang, masyarakat sedang mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi.
"Saya sudah melaporkan pada bapak gubernur bahwa saat ini masyarakat kita ini mengalami kelangkaan pupuk. Setelah akhir koordinasi pupuk yang dimaksud itu, pupuk bersubsidi," ujar Iksan Iskandar Kepada Rakyatku.com, Rabu (6/1/2021).
Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan PLN Punagaya Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung
Dia menyebutkan, pupuk yang dijual bebas ada. Dan ia akan melaporkan secara berjenjang ke Kementerian. Selain itu, harga jagung juga menjadi perhatian pemerintah karena harganya hanya dibawah Rp2 ribu.
"Saya sudah laporkan, tolong mengantisipasi pak gubernur harga jagung, biasa kalau kita panen itu dibawah Rp2 ribu. Nah harga kesepakan menteri Rp3.150 per kilo,"sebutnya
Dia menambahkan, bahwa yang terjadi di pasar kalau panen kadang ada Rp. 1.800 ribu rupiah. Dan dapat merugikan petani, dia berharap agar ditangani.
Baca Juga : Membumikan Semangat Cinta Qur'an, Kabupaten Jeneponto Sukses Tuntaskan Program 1000 Hafidz
"Kan ini merugikan kita semua termasuk saudara kita yang petani. Coba ditanganilah," ujarnya
Sementara Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengatakan kelangkaan pupuk bersubsidi sudah dibicarakan dan dinas pertanian juga ikut.
"Kita sudah bicarakan, itu yang langka pupuk subsidi, itu segara, dinas pertanian juga ikut," sebutnya
Baca Juga : Bupati Jeneponto Hadiri Rakornas Investasi 2023
Dia juga menjelaskan, bahwa untuk harga jagung, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp.3.150 perkilonya. Dan akan memulai strategi untuk menjadi penyangga jagung di Sulawesi Selatan.
"Soal jagung sebernanya Rp.3.150. Maka kita akan memulai strategi untuk menjadi penyangga jagung tunggu saja kita lagi memberi tugas versi roda untuk bersama-sama dengan perbankan hadir untuk menyelamatkan petani kita," jelasnya
Ditambahkan, bahwa harga Rp.3.150 itu, dan bukan sangat rendah. "Tadi penyampaian pak Bupati kan cuman Rp.1.500 itu kan tidak manusiawilah, padahal HPP sudah Rp. 3.150 " tutupnya.