RAKYATKU.COM - Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan bahwa ada varian baru virus corona SARS-CoV-2 yang teridentifikasi di Inggris. Kemungkinan tak mempan vaksin Covid-19 yang ada saat ini.
Virus corona jenis baru ini diyakini dapat menyebar lebih cepat dari virus corona sebelumnya. Ini juga memicu peningkatan kasus Covid-19 yang tajam di Inggris.
Matt menyebut telah ditemukan lebih dari 1.000 kasus Covid-19 akibat infeksi dari varian virus jenis baru ini. Kasus akibat varian virus baru ini tersebar di 60 wilayah otoritas lokal Inggris.
Baca Juga : Peluru Depleted Uranium Sudah Ada di Ukraina, Rusia Kutuk Keputusan Inggris
Diperkirakan virus varian baru ini serupa dengan mutasi yang ditemukan di sejumlah negara dalam beberapa bulan belakangan.
"Kami telah mengidentifikasi varian baru dari virus corona yang mungkin penyebarannya lebih cepat di tenggara Inggris," kata Matt, dilansir dari The Guardian, Jumat (18/12/2020).
Matt tidak menutup kemungkinan bahwa varian baru virus ini bisa kebal terhadap vaksin Covid-19 yang akan diberikan pada minggu ini di Inggris.
Baca Juga : Pangeran Harry Akan Hadiri Penobatan Raja, Meghan Tetap di California
"Saya harus menekankan bahwa pada momen ini tidak menyebabkan penyakit serius atau gejala klinis baru, tapi sangat tidak mungkin mutasi ini akan gagal menanggapi vaksin, tapi kita tetap harus waspada," tuturnya.
Menteri Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) baru mengidentifikasi virus corona baru ini pada Jumat pekan lalu.
Menanggapi mutasi virus corona ini, Dosen klinis Universitas Exeter, Bharat Pankhania meyakini tidak perlu memperbarui vaksin yang sedang ditelitinya. "Kami yakin tidak perlu memperbarui vaksin kami," ujarnya.
Baca Juga : PM Inggris: China Menimbulkan Tantangan yang Menentukan Zaman Bagi Tatanan Dunia
Kepala Petugas Medis Inggris, Chris Whitty mengatakan, strain virus corona baru ini masih diteliti, tetapi berdasarkan penelitian awal menunjukkan bahwa mutasi ini tidak lebih berbahaya dari virus corona yang sudah ada.
"Mungkin saja akan berpengaruh pada kemanjuran vaksin, tapi itu akan mengejutkan," kata Chris, dikutip Sky News.