Sabtu, 12 Desember 2020 23:56

Latihan Pernapasan Bisa Bantu Pasien Covid-19

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Cara terbaik untuk mempraktikkan pernapasannya adalah berbaring dalam posisi lateral kiri selama dua jam, pindah posisi lateral kanan dua jam, dan telentang dua jam.

RAKYATKU.COM - Paru-paru adalah organ utama yang diserang Covid-19. Makanya, menjaga kesehatan paru-paru sangat penting dalam menghadapi pandemi.

Latihan pernapasan asana terutama pranayama salah satu langkah yang bisa dilakukan. Beberapa laporan mengklaim latihan pernapasan itu bisa mengusir virus dari sistem tubuh Anda.

Dr Rajesh Chawla, konsultan senior pulmonologi dan pengobatan pernapasan, Rumah Sakit Indraprastha Apollo, New Delhi, mengatakan latihan pernapasan di masa pandemi bisa memberikan manfaat besar.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19

"Latihan pernapasan tidak terlalu membantu, tetapi memberikan manfaat bila seseorang memiliki kadar oksigen yang rendah," jelas Dr Rajesh dikutip dari Times of India, Sabtu (12/12/2020).

Jika orang berbaring tengkurap menghadap ke tempat tidur, posisi ini akan membuka banyak area ekstra di paru-paru dan membantu pernapasannya.

Cara terbaik untuk mempraktikkan pernapasannya adalah berbaring dalam posisi lateral kiri selama dua jam, pindah posisi lateral kanan dua jam, dan telentang dua jam.

Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia

Posisi ini bisa dilakukan sekali sehari untuk memudahkan proses pernapasan. Latihan ini sangat dianjurkan bagi pasien positif virus corona Covid-19 yang mengalami sesak napas.

Dr Rajesh memperingatkan bahwa setiap kali seseorang mengalami kekurangan oksigen, mereka tidak boleh melakukan latihan pernapasan berat.

Bagi orang yang positif Covid-19 atau pasien dengan penyakit pernapasan seperti asma, latihan pranayama yang melibatkan pernapasan kuat tidak disarankan.

Baca Juga : Berlaku 17 Juli 2022, Kemenhub Terbitkan Surat Edaran Perjalanan Dalam dan Luar Negeri

Sederhananya, praktik pengendalian pernapasan disarankan untuk menjaga kapasitas dan kesehatan paru-paru. Tapi untuk pasien positif Covid-19, pranayama yang kuat tidak disarankan.

Mereka cukup dengan berjalan-jalan pelan di dalam ruangan dan anulom vilom. Seorang dokter Ayurveda terkemuka menasihati setiap orang yang tiba-tiba ingin mempraktikan pranayama untuk melindungi diri dari virus corona atau ingin pulih lebih cepat untuk menunggu beberapa waktu.

"Kalau sudah rutin melakukan pranayama, tidak apa-apa diteruskan tapi jangan memaksakan diri kalau batuk. Anda tidak perlu terlalu memaksakan tubuh," jelasnya.

Baca Juga : Cegah Penyebaran Covid-19 Jelang Pembelajaran Tatap Muka Pemkot Makassar Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Kurangnya aktivitas fisik bisa meningkatkan kortisol tubuh dan bisa menghambat parameter penting dari sistem kekebalan. Aktivitas fisik bisa membuat sel-sel kekebalan kembali bekerja dan memainkan peran sangat penting untuk menjaga tubuh.

"Dalam hal olahraga, seseorang harus fokus pada beberapa hal, tidak hanya fokus pada paru-paru tapi juga area yang membantu pernapasan, seperti dinding dada, otot pernapasan dan diafragma," jelas Dr Nimish Shah, konsultan pengobatan pernapasan di Rumah Sakit Jaslok & Pusat Penelitian.

Guna meningkatkan area tersebut, pernapasan dalam lambat dan panjang saat duduk idealnya akan membantu pernapasan. Pernapasan diafragma juga akan membantu orang dengan penyakit paru-paru.

#Latihan Pernapasan #Covid-19 #Satgas Covid-19