Minggu, 06 Desember 2020 10:34

Masa Tenang Pilkada, Akademisi: Jangan Kerahkan Massa Kacaukan Makassar

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dr Sakka Pati.
Dr Sakka Pati.

"Seyogyanya semua pihak dapat melaksanakan segala ketentuan selama masa tenang. Komitmen bersama agar tercipta pemilu yang berintegritas, menjadi tanggung jawab bersama," kata akademisi Universitas Hadanuddin (Unhas), Dr Sakka Pati.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pilkada Makassar 2020 memasuki masa tenang. Berlangsung tiga hari sebelum pencoblosan, pada 6-8 Desember 2020. Selama itu, tak boleh lagi ada lagi aktivitas kampanye dalam bentuk apapun. Termasuk pengerahan massa. Apalagi di masa pandemi Covid-19.

Sejumlah akademisi dan pegiat demokrasi di Kota Makassar pun menitipkan pesan. Jangan ada pasangan calon yang mencoba membuat tindakan yang berpotensi mengacaukan pilkada ini.

Mulai dari menebar fitnah, omong kosong, menyebarkan berita-berita hoaks hingga mencoba melakukan praktik money politics (politik uang) yang biasanya marak pada detik-detik akhir jelang pemungutan suara.

Baca Juga : Danny-Fatma Resmi Ditetapkan Sebagai Pemenang Pilkada Makassar

"Seyogyanya semua pihak dapat melaksanakan segala ketentuan selama masa tenang. Komitmen bersama agar tercipta pemilu yang berintegritas, menjadi tanggung jawab bersama," kata akademisi Universitas Hadanuddin (Unhas), Dr Sakka Pati, Ahad (6/12/2020).

Menurut Kapuslitbang Konflik, Demokrasi, Hukum, dan Humaniora LPPM Unhas itu, masa tenang adalah waktu bagi masyarakat untuk memberikan penilaian. Jika ada paslon dan tim suksesnya yang mencoba mengacaukan masa tenang, maka akan menjadi contoh buruk dan tak layak dipilih di TPS pada 9 Desember mendatang.

"Sesungguhnya masa tenang bisa menjadi penilaian masyarakat terhadap paslon dan tim suksesnya yang menggunakan kesempatan berkampanye atau black campaign di saat aturan melarangnya," tegasnya.

Baca Juga : Hindari Kerumunan di Masa Pandemi, Danny Minta Tim dan Relawan Tak Usah ke Lokasi Penetapan

"Mari kita lalui masa tenang dengan menjaga kondisi yang kondusif, kita mendukung KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara untuk menjalankan tugasnya, serta datang ke TPS untuk menyalurkan hak konstitusi kita memilih pemimpin dengan prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil," tambah Sakka Pati.

Senada dengan itu, akademisi Unhas lainnya, Andi Ali Armunanto juga mengajak seluruh kandidat untuk mempertontonkan kedewasaan dalam berpolitik. Tak mengganggu masa tenang dengan intrik-intrik politik demi memuluskan ambisinya.

"Saya ingin mengimbau kepada para pasangan calon agar tetap bisa menjaga kondusifitas pilkada selama masa tenang. Mengajak timnya untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang bisa mencederai semangat free and fair election," ungkap Anto, sapaan karibnya.

Baca Juga : 23 Januari, KPU Makassar Agendakan Penetapan Danny-Fatma

Dia juga berharap kepada warga Kota Makassar agar tak tergiur dengan iming-iming politik uang yang ditawarkan oleh oknum-oknum perusak demokrasi. Termasuk jangan pernah mempercayai fitnah dan berita-berita bohong yang sengaja disebarluaskan demi menjatuhkan kandidat tertentu.

"Kepada para pemilih, jangan pernah tergiur dengan money politik dan isu politik yang tidak jelas yang marak dimasa tenang. Saya juga berharap kepada KPU, Bawaslu dan Gakkumdu agar tetap fokus dalam mengawal Pilwalkot Makassar utamanya pada masa tenang yang biasanya akan marak diwarnai dengan pelanggaran," demikian ketua Jurusan Ilmu Politik Unhas itu.

#Pilkada Makassar 2020