RAKYATKU.COM, PANGKEP - Namanya Salma (13). Warga Jalan Kelapa, Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasatene, Pangkep ini sudah lama terbaring akibat kelumpuhan yang dideritanya. Dia hanya dirawat sang ibu, Hamsina (54).
Sejak usianya baru 3 tahun, Salma terjatuh. Sejak itu, gadis cantik ini tidak bisa menggerakkan tubuhnya lagi. Beragam upaya dilakukan Hamsina untuk kesembuhan anaknya.
Hamsina juga sekaligus menjadi tulang punggung keluarga. Hal itu dilakukan, untuk menghidupi tiga saudara Salma lainnya. Sebab sang suami, Lewai (54), divonis menderita penyakit jantung. Sehingga terpaksa harus berhenti bekerja, sebagai penjual es putar keliling kampung.
Baca Juga : Warga Lumpuh Usai Ikuti Vaksinasi COVID-19 untuk Buka Tabungan PKH
Hamsina sudah sering membawa anaknya berobat ke puskesmas, hingga ke rumah sakit di Makassar. Tapi tidak ada perkembangan positif.
"Waktu saya ke Makasar 2018 lalu, saya berhenti melakukan perawatan untuk anak saya. Karena tidak ada biaya," ungkap Hamsina, Selasa (24/11/2020).
Wanita yang bekerja sebagai tukang jahit ini, betul-betul membutuhkan perhatian pemerintah, untuk berobat dan memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Baca Juga : Warga Lumpuh Usai Ikuti Vaksinasi COVID-19 untuk Buka Tabungan PKH
Kepala Puskesmas Minasatene, Nurul Mukmin mengatakan, Salma mengalami gangguan pada fungsi otak. Atau biasa disebut ventrycolumegaly, hypoplasia selebri, serta gizi buruk.
"Dokter memang menyarankan kita untuk berobat di Makassar di rumah sakit yang bisa menangani secara khusus. Dan itu sudah pernah dilakukan. Namun karena faktor biaya di Makassar, sehingga pasien memilih pulang," ungkapnya.