RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Investasi di Sulsel meningkat selama pandemi Covid-19. Bahkan telah tumbuh dengan realisasi Rp3,88 triliun pada triwulan ke-III 2020.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulawesi Selatan (Sulsel), Jayadi Nas. Ia mengatakan awalnya investasi pada kuartal pertama memang sempat melemah akibat pademi Covid-19. Namun memasuki triwulan II pihaknya mulai kembali melakukan penggenjotan.
Setelah adanya aktivitas pada sejumlah sektor strategis di Sulsel dengan realisasi Rp 3,88 triliun. Angka itu naik 2,7 persen dari sebelumnya.Hasilnya, investasi di Sulsel tumbuh dengan positif. Ada eberapa sektor yang disebut dengan realisasi terbesar diantaranya sektor industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik, dan jam, yakni sebesar Rp 1,48 triliun dengan kontribusi 38 persen.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Tak hanya itu, ia juga menyebut tentang sektor industri barang dari kulit dan alas kaki sebesar Rp 508 miliar atau 13 persen. Dan Sektor industri karet dan plastik sebesar Rp 483 miliar atau 12 persen. Sektor industri kayu sebesar Rp 355 miliar, dan industri kertas dan percetakan sebesar Rp 305 miliar atau 8 persen.
"Pandemi bukan alasan bagi kita untuk menutup ruang bagi para investor yang melirik dan ingin masuk di Sulsel," kata Jayadi.
Jayadi mengatakan, dengan kenaikan angka investasi tersebut telah menjadi pertanda bahwa pandemi Corona tidak menyurutkan investasi di wilayah Sulsel. Terlebih kata Jayadi, kini telah melampaui target investasi, sekitar 123 persen dari Rp 7 triliun pada 2020.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
Dengan nilai yang cukup positif tersebut Jayadi menyebut pihaknya akan terus akan bekerja keras agar investasi di Sulsel tetap dalam keadaan stabil. Selain itu, pemprov Sulsel saat ini memiliki sejumlah proyek pembangunan yang berpotensi untuk dapat mendongkrak investasi.
Beberapa proyek tersebut diantaranya proyek PLTA di Kabupaten Tana Toraja, pembangunan Stadion Mattoanging, pembangunan Centre Point of Indonesia atau CPI, penyelesaian proyek Makassar New Port (MNP). Dan yang terbaru adalah rencana pembangunan Twin Tower di kawasan CPI.
"Secara akumulasi nilai investasi Sulsel pada periode Januari hingga September mencapai Rp8,6 triliun. Ini melebihi target yang ada," beber.
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Sementara itu sekertaris Daerah Sulsel, Abdul Hayat Gani menjelaskan pemulihan ekonomi pasca pandemi akan berfokus pada peningkatan ekspor dan peluang investasi. Meski volume ekspor Sulsel telah bergerak di angka yang lebih positif, di atas rata-rata nasional, namun seluruh pihak harus tetap berupaya agar ekonomi di wilayah Sulsel dapat tumbuh seperti semula dan diharapkan akan lebih baik.
"Fokus pemulihan ekonomi kita pasca pandemi adalah pada peningkatan nilai ekspor dan terbukanya peluang investasi. Kita akan upayakan supaya lebih baik," sebutnya.