Minggu, 15 November 2020 17:59

Sektor Pertanian Tumbuh 2,15 Persen di Kuartal III, Damanhuri: Kado Istimewa di Tengah Pandemi Covid-19

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Damanhuri
Damanhuri

Berdasarkan catatan BPS, tujuh sektor untuk lapangan usaha secara tahunan masih akan tumbuh positif.

RAKYATKU.COM - Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Damanhuri mengapresiasi bertumbuhnya sektor pertanian di kuartal III yang mencapai 2,15 persen.

Menurutnya, pertumbuhan itu merupakan kado istimewa bagi bangsa Indonesia yang tengah berjuang memulihkan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.

"Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, sektor pertanian lebih baik karena tidak separah sektor lainya," ujar Damanhuri, Minggu (15/11/2020).

Baca Juga : Survei Terbaru Calon Gubernur Sulsel: Menteri Pertanian, Kabaharkam, Waketum Golkar Hingga Bupati Gowa Teratas

Damanhuri mengatakan, sektor pertanian terbukti mampu menyelamatkan ekonomi negara dari jurang krisis yang lebih parah. Pertanian juga bisa dikatakan sebagai pondasi kuat dalam menghadapi kemungkinan krisis global.

"Sepanjang rujukan datanya resmi (BPS) kita harus percaya (data yang ada valid)," katanya.

Sebagaimana yang diwartakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif, yakni tumbuh sebesar 2,15 persen (y on y).

Baca Juga : Panen Jagung di Lokasi Food Estate Gunung Mas Memuaskan

Pertumbuhan ini tak lepas dari kondisi harga komoditas pangan kelapa sawit dan kedelai di pasar internasional pada triwulan ke III yang mengalami peningkatan secara (q to q) maupun (y on y).

Berdasarkan catatanya, tujuh sektor untuk lapangan usaha secara tahunan masih akan tumbuh positif. Ketujuh sektor itu diantaranya adalah sektor pertanian, sektor real estat dan jasa kesehatan.

Terkait hal ini, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan produksi pada semua sub sektor pertanian. Terutama pada tanaman pangan seperti padi, hortikultura dan perkebunan.

Baca Juga : Pupuk Indonesia Dukung Sulsel Menuju Swasembada Pangan 2024. Mentan: Manfaatkan Lahan Rawa

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menjelaskan bahwa peningkatan itu terjadi karena panen raya padi yang masih berlangsung di sejumlah daerah. Selain itu, juga dari pertumbuhan subsektor hortikultura yang dibarengi dengan peningkatan permintaan buah dan sayuran.

"Dari perkebunan juga tumbuh yang didorong oleh peningkatan permintaan luar negeri seperti komoditas kakao, karet, cengkeh dan tembakau," katanya.

Kuntoro mengatakan, peningkatan yang terjadi juga memiliki dampak besar terhadap naikknya Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) di periode kuartal II dan III tahun ini.

Baca Juga : Mantan Gubernur Sulsel Hadiri Pelantikan Andi Amran Sulaiman Jadi Menteri Pertanian RI

Menurut Kuntoro, salah satu faktor pendorong terhadap capaian tersebut diantaranya adalah tingginya serapan Keredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian pada periode Januari-Oktober 2020 yang mencapai lebih dari Rp45 triliun atau sangat signifikan peningkatannya dibanding periode yang sama di tahun 2019.

"Sekali lagi, ini membuktikan bahwa pertanian merupakan sektor tulang punggung bagi perekonomian nasional," tutupnya.

#kementan #Satgas Covid-19