RAKYATKU.COM,JAKARTA - Hingga larut malam calon wali kota dan wakil wali kota Makassar, Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman), berada di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Minggu (8/11/2020).
Paslon nomor urut 2 bersama timnya ini mendampingi tim suksesnya, Muharram Madjid alias Musjaya, yang menjadi korban penikaman. Appi-Rahman terlihat tetap berada di RS Siloam hingga Pukul 01.00 WIB.
Meski pihak RS meminta seluruh penjenguk berada di luar gedung, lantaran korban harus menjalani operasi.
Baca Juga : Sudah Komitmen, Appi-Rahman Lanjutkan Perjuangan Tangani Covid-19 di Kota Makassar
Appi-Rahman menuju RS Siloam setelah mengakhiri debat publik pertama Pilwali Makassar di Studio Kompas TV, gedung Kompas Gramedia, Jl Palmerah, Sabtu (7/11/2020), sekitar pukul 21.30 WIB.
Keduanya bersama tim tak begitu lama berada di gedung Kompas usai debat lantaran bergegas menuju ke RS. Bahkan Appi-Rahman tak menyempatkan makan malam sebelum ke RS.
Barulah beberapa saat setiba di lokasi, ia bersama timnya terpaksa memesan makanan secara online dan makan bersama di area RS Siloam.
Baca Juga : Akui Kemenangan Rival dengan Kepala Tegak, Appi-Rahman Tuai Pujian
Appi-Rahman enggan meninggalkan lokasi sebelum mengetahui secara persis kondisi timsesnya itu. Raut cemas tampak pada wajah paslon yang diusung oleh Partai Demokrat, PPP, dan Perindo ini.
Meski menyayangkan kasus tersebut, namun pada kesempatan itu Appi-Rahman langsung memberikan instruksi kepada seluruh pendukung dan relawannya untuk tetap tenang.
"Saya Munafri Arifuddin sangat menyayangkan kejadian yang menimpah saudara saya ini, kami sangat berharap kepada seluruh teman-teman simpatisan, pendukung dan relawan kami di mana pun berada mari kita menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang terjadi kepada saudara kita Mus ini," harapnya.
Baca Juga : Sudah Sempat Crossing, RTK Ungkap Penyebab Appi-Rahman Kalah Atas Danny-Fatma Versi Quick Count
"Pemilihan wali kota ini hakikatnya mencari pemimpin yang terbaik untuk lima tahun ke depan. Jangan jadikan pilkada wali kota ini sebagai ajang untuk saling menghancurkan satu dengan yang lainnya," sambungnya.
Lebih lanjut Appi menyebut pilwali ini adalah bentuk rivalitas antarpaslon yang mengedepankan gagasan dalam bertarung dan saling menghargai satu sama lain.
"Pemilihan wali kota ini antar kandidat bukan musuh tetapi ini rivalitas. Kalau kita bicara rivalitas, kita bicara respek. Kalau kita menghargai respek, kita akan menjadi pribadi yang lebih baik. Kita akan mengerti tatanan apa yang terjadi dan harus diperbaiki di masyarakat," katanya.
Baca Juga : Beri Selamat Danny-Fatma, Dilan Apresiasi Appi-Rahman dan Imun
Olehnya itu menyikapi kasus ini sekali lagi ia meminta secara tegas kepada seluruh pendukungnya untuk tidak melakukan aksi balas dendam.
"Sekali lagi saya sampaikan kepada seluruh pendukung Appi-Rahman mari kita jaga kondisi ini, tidak ada yang namanya istilah balas dendam. Ini adalah pilkada, kita harus menghargai proses pilkada ini untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas," tutupnya.