RAKYATKU.COM, MAKASSAR-Calon Wali Kota Makassar nomor urut 1 Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto mengatakan, permasalahan besar pendidikan di Kota Makassar adalah rendahnya jumlah sekolah di tingkat SMP dan SMA.
Sehingga hampir 50 persen lulusan Sekolah Dasar (SD) di Kota Makassar tidak bisa ditampung di sekolah SMP Negeri.
Untuk mengatasi masalah ini, Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi (ADAMA) akan menjalankan program revolusi pendidikan.
Baca Juga : Survey CRC: 82 Persen Warga Puas Atas Kinerja Danny- Fatma
“Revolusi pendidikan semua harus sekolah. SD buat SMP,” kata Danny di Debat Publik Kota Makassar yang diselenggarakan KPU Makassar, Sabtu (7/11/2020).
Makassar terus dua kali tambah baik adalah sebuah tekad perubahan progresif yang terukur. Sekaligus menjadi target pencapaian dalam 5 tahun di segala bidang di seluruh kota Makassar. Dirasakan langsung oleh semua masyarakat.
Untuk mewujudkan target Makassar dua kali tambah baik, dibutuhkan pelayanan publik standar kota dunia yang bekerja. Dalam sebuah sistem teknologi terpadu yaitu Sombere and smart city.
Baca Juga : Daniel Surya Paparkan Makna Metaverse di Rakorsus Makassar 2022
Sekaligus menjawab adaptasi terhadap Revolusi Industri 4.0 sebagai sistem percepatan pelayanan publik yang harus mampu diakses dengan mudah oleh semua kalangan.
Tanpa terkecuali tuntutan dan harapan masyarakat Kota Makassar akan kualitas hidup dua kali tambah baik ini menjadi semakin mendesak.
“Akibat adanya pandemi Covid-19 yang sekaligus menambah tuntutan akan imunitas kota yang kuat,” kata Danny.
Baca Juga : Perbanyak Syukur Menjadi Pesan Ustadz Das’ad Latif Pada Rakorsus 2022
Danny sepakat dengan panelis Prof Arismunandar, bahwa ketersediaan gedung sekolah masih menjadi masalah di Makassar. Selain itu masih banyak sekolah yang rendah akreditasinya.
Selain menggenjot pembangunan gedung sekolah, Danny dan Fatmawati mengaku akan memprioritaskan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Kurikulum yang jauh lebih baik, manajemen sekolah, dan kesejahteraan serta kualitas guru.
Data menyebutkan jumlah SD Negeri di Makassar sekitar 450 sekolah. Sedangkan jumlah SMP Negeri sekitar 200 sekolah. Jumlah SMA Negeri lebih sedikit lagi, hanya sekitar 22. Sehingga banyak siswa yang harus masuk ke sekolah swasta. Masalahnya, bisaya sekolah swasta masih dianggap mahal bagi sebagian besar warga.
Baca Juga : Resmi Dibuka, Rakorsus 2022 Makassar Kota Metaverse Dimulai
“Dengan program revolusi pendidikan, target kami semua anak Makassar harus sekolah,” kata Danny.
Ketua KPU Makassar Faridl Wajdi mengatakan, malam ini seharusnya menyenangkan bagi kita semua. KPU memfasilitasi debat, warga Makasssar akan menyaksikan gagasan para calon dengan isu yang sangat spesifik.
“Akan menjadi proposal bagi warga untuk menentukan pilihan,” kata Faridl.
Baca Juga : Rakorsus 2022, Danny Sebut Ada Tiga Tugas Penting OPD Menuju Makassar Metaverse
“Selamat berdialektika,” tambah Faridl.
Farid menghimbau warga Makassar hadir di TPS pada 9 Desember 2020. Memilih dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.