Senin, 02 November 2020 12:02
Foto: Pelindo IV.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) menghadirkan Makassar New Port (MNP) untuk mengintegrasikan pelabuhan hub khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

 

Direktur Teknik PT Pelindo IV, Prakosa Hadi Takariyanto, mengatakan untuk Makassar New Port Tahap I A sudah rampung 100 persen dan resmi beroperasi sejak 2 November 2018.
 
Di Tahap I A, kata dia, dermaga yang ada memiliki panjang 320 meter dan luas lapangan penumpukan 16 hektare dengan kapasitas terpasang sebanyak 400.000 hingga 500.000 TEUs per tahun.
 
"Selama 2020 (Januari hingga 13 Oktober 2020), MNP sudah melayani kapal sebanyak 247 call dengan traffic container mencapai 95.283 TEUs. Sementara sejak resmi beroperasi pada 2 November 2018 hingga 13 Oktober 2020, total kapal yang dilayani sebanyak 510 call dengan total traffic container mencapai 194.686 TEUs," terang Prakosa, Senin (2/11/2020).
 
Dia menyebutkan, saat ini pihaknya tengah mengebut pembangunan MNP Tahap I B dan I C dengan total nilai investasi yang disiapkan sebesar Rp2,7 triliun.
 
Per 31 Oktober 2020, progress salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) itu sudah mencapai 58,92% dan saat ini pekerjaan yang sedang dilakukan adalah reklamasi, bore pile dan secant pile, produksi beton precast, instal beton precast dan insitu beton dermaga.
 
Dia menuturkan, pada Tahap I B dan Tahap I C yang pembangunannya kini sedang berjalan masing-masing memiliki panjang dermaga 330 meter dan 350 meter, sedangkan dermaga sisi selatan tahap I C yang saat ini dibangun bersamaan memiliki panjang 600 meter, sehingga total kapasitas Tahap I diperkirakan mencapai 2,4 juta sampai dengan 2,6 juta TEUs per tahun.
 
Sedangkan di Tahap I D lanjut dia, juga akan dibangun dermaga dengan panjang 310 meter.
 
Ke depan menurut Prakosa, pihaknya akan membangun sebuah kawasan industri di MNP untuk menciptakan ekosistem investasi yang sehat, khususnya di Sulawesi Selatan dan KTI pada umumnya.
 
Kawasan industri yang dibangun akan terintegrasi dengan pelabuhan, sehingga MNP akan menjadi salah satu pelabuhan untuk integrated port. Di mana pelabuhan dengan kawasan industri akan menyatu, sehingga nanti seluruh biaya yang terkait dengan barang logistik bisa ditekan lebih rendah karena barang yang keluar dari pabrik bisa langsung masuk pelabuhan, tidak perlu keluar lagi lewat jalan yang di luar pelabuhan.