RAKYATKU.COM - Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar pelatihan pembuatan herbal instan pencegah virus corona.
Kali ini bersama tim dosen Fakultas Farmasi UMI apt. Dr. Asni Amin selaku ketua tim dan anggota timnya apt. Risda Waris. Kegiatan berlangsung di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, 3 Agustus hingga 28 Oktober 2020.
"Alhamdulillah, telah terlaksana pengabdian masyarakat dosen Farmasi UMI. Untuk itu tak lupa kami sampaikan terima kasih berkat pembinaan perangkat desa," kata Dr. Asni Amin, Kamis (29/10/2020).
Baca Juga : Sambiloto, Tumbuhan yang Banyak Ditemukan di Indonesia Terbukti Ampuh Lawan Covid-19
Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK setempat. Tujuan kegiatan pengabdian bagi dosen ini adalah meningkatkan rasa kepedulian dalam menjalani kehidupan bersosial. Sehingga dapat membangun rasa empati dan pentingnya penerapan ilmu pengetahuan untuk menciptakan desa mandiri swamedikasi yang rasional.
Dr. Asni Amin mengatakan, upaya preventif atau pencegahan penularan adalah dengan memutus mata rantai penyebaran virus corona dengan taat pada protokol kesehatan ditetapkan oleh WHO.
"Selain itu, upaya pencegahan terhadap penyebaran virus ini adalah dengan penggunaan suplemen dan obat tradisional dari tanaman obat yang bersifat immunomodulator untuk meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh seseorang. Seperti daun kelor, temu-temuan yaitu jahe, dan temulawak, yang mampu menghambat perkembangan virus ini," bebernya.
Baca Juga : LKPM UMI Latih Warga Desa Buat Teh Herbal Kurmin Berbahan Kunyit
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bagian dari tri darma perguruan tinggi, dilakukan oleh Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tim dosen farmasi UMI.
Zainab selaku warga Desa Pucak menyatakan rata-rata warga sering menggunakan obat herbal dengan meramu dari tanaman obat di sekitar rumah. Sehingga kegiatan ini memberi wawasan baru tentang manfaat dan cara penggunaan tanaman obat yang benar, salah satunya untuk mencegah virus corona.