Minggu, 18 Oktober 2020 18:38

Amankan Produksi Bawang Merah melalui Gerdal OPT

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Amankan Produksi Bawang Merah melalui Gerdal OPT

Gerdal dilaksanakan di lahan bawang merah seluas 78 hektare milik Kelompok Tani Beringin, Desa Banaran Kulon, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.

RAKYATKU.COM - Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Kabupaten Nganjuk terus melakukan pendampingan kepada petani bawang merah guna mengendalikan serangan OPT melalui gerakan pengendalian (Gerdal) OPT.

Pasalnya, bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura strategis nasional yang rentan terserang Organisme OPT.

Beberapa hama seperti ulat bawang (Spodoptera exigua) dan lalat pengorok daun (Liriomyza sp.) kerap dijumpai pada tanaman bawang merah.

Baca Juga : Survei Terbaru Calon Gubernur Sulsel: Menteri Pertanian, Kabaharkam, Waketum Golkar Hingga Bupati Gowa Teratas

Gerdal dilaksanakan di lahan bawang merah seluas 78 hektare milik Kelompok Tani Beringin, Desa Banaran Kulon, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Hampir semua anggota kelompok tani hadir dan terlibat dalam kegiatan gerdal tersebut.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa gerdal OPT penting dilakukan secara berkala demi mengamankan produksi dari serangan hama dan penyakit.

"Pelaksanaan gerdal OPT tentunya perlu menggunakan bahan-bahan pengendali yang aman bagi kesehatan dan tidak mencemari lingkungan," ujarnya.

Baca Juga : Panen Jagung di Lokasi Food Estate Gunung Mas Memuaskan

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menambahkan bahwa gerdal OPT dewasa ini memang diarahkan ke strategi pengendalian yang ramah lingkungan. Selain itu, petani juga dituntun agar semakin terampil dalam membuat maupun mengaplikasikan bahan pengendali OPT tersebut pada pertanamannya.

"Kementerian Pertanian melalui Ditjen Hortikultura telah bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mendampingi dan memfasilitasi kegiatan gerdal OPT," jelasnya.

Sunawan, Kortikab POPT Nganjuk menerangkan bahwa gerdal OPT bawang merah bisa menekan intensitas serangan hama ulat bawang dan lalat pengorok daun, serta mampu mengurangi biaya usaha tani.

Baca Juga : Pupuk Indonesia Dukung Sulsel Menuju Swasembada Pangan 2024. Mentan: Manfaatkan Lahan Rawa

"Petani dapat menekan biaya usaha karena menggunakan bahan-bahan lokal yang murah dan mudah diperoleh untuk membuat likat kuning, pestisida nabati, dan bahan pengendali OPT lainnya," ujarnya.

Sulih Suyanto, ketua Kelompok Tani Beringin menerangkan kalau kegiatan gerdal OPT mampu mengamankan produksi bawang merah di wilayahnya dari serangan hama penyakit. Adapun varietas bawang merah yang ditanam petani setempat adalah varietas "Thailand".

"Serangan hama jadi lebih terkendali sehingga produktivitas bawang merah kami tetap terjaga, yakni mencapai 14 ton/hektare," ujarnya.

Baca Juga : Mantan Gubernur Sulsel Hadiri Pelantikan Andi Amran Sulaiman Jadi Menteri Pertanian RI

Pada kesempatan terpisah, Direktur Perlindungan Hortikultura, Sri Wijayanti Yusuf menyampaikan bahwa kegiatan gerdal perlu dilakukan secara berkesinambungan, dibarengi dengan budidaya tanaman sehat dan pemantauan berkala (monitoring). Tujuannya agar kelak tidak terjadi eksplosi serangan OPT hingga gagal panen.

"Gerdal OPT diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kemandirian petani dalam melakukan pengamatan OPT, serta memahami strategi pengendaliannya secara ramah lingkungan," pungkasnya.

 

#kementan