RAKYATKU.COM - Pengadaan vaksin corona terus dilakukan. Selain membeli dari luar negeri, Indonesia juga melakukan produksi sendiri.
Vaksinasi virus corona untuk 173 juta penduduk Indonesia dilakukan untuk menciptakan kekebalan populasi atau herd immunity.
Dengan jumlah penduduk sasaran vaksin sebesar itu, maka dibutuhkan 346 juta ampul. Setiap orang menjalani dua kali suntikan vaksin.
Baca Juga : Kasus Covid-19 Indonesia Meningkat Lagi, Kini Total 6.080.451
"Kebutuhan vaksin tersebut tidak mungkin bisa terpenuhi dari luar sehingga perlu pengembangan vaksin secara mandiri," ujar Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio.
Eijkman mengembangkan vaksin dengan platform sub unit protein rekombinan. Antibodi yang dihasilkan setelah vaksinasi akan bekerja untuk mencegah terjadinya penempelan virus pada sel manusia, dan pelepasan materi genetik virus ke dalam sel manusia.
"Kita melihat kapasitas produksi vaksin baik dunia maupun di Indonesia seberapa besar karena kapasitas produksi di dunia pun hanya kurang lebih separuh dari jumlah penduduk dunia hanya sekitar tiga miliar vaksin untuk tujuh miliar penduduk," kata Amin mengutip Antara.
Baca Juga : Aturan Mudik Lebaran: Wajib Pakai Masker Tiga Lapis, Dilarang Teleponan
Sebelumnya, Eijkman mengatakan progres pengembangan Vaksin Merah Putih virus corona Covid-19 sudah mencapai 55 persen dari skala laboratorium. Eijkman berencana mulai melakukan uji praklinik kandidat vaksin itu pada hewan pada November 2020 jika semua berjalan lancar.
"Sudah sekitar 55 persen dari skala laboratorium. Diharapkan akan segera melakukan uji praklinik atau uji pada hewan bulan depan (November) Awal tahun bisa diserahkan ke Bio Farma," kata Amin.
Amin berharap pada awal 2021, Eijkman dapat menyerahkan bibit vaksin Merah Putih tersebut kepada PT Bio Farma, yang akan memformulasikan bibit vaksin agar bisa disiapkan untuk uji klinis pada manusia.