RAKYATKU.COM - Dua helikopter militer yang mengevakuasi tentara yang terluka dari pertempuran di Afghanistan selatan bertabrakan, Rabu (14/10/2020). Insiden itu menewaskan sembilan orang.
Juru bicara gubernur provinsi Omar Zawak mengatakan, kecelakaan terjadi ketika helikopter lepas landas di provinsi Helmand yang bergolak. Tempat bentrokan meletus antara pasukan Afghanistan dan Taliban.
Kementerian pertahanan Afghanistan mengatakan, tabrakan itu karena masalah teknis.
Baca Juga : Korban Tewas Akibat Gempa di Afghanistan Capai 1.000 Orang
Insiden itu terjadi setelah pertempuran sengit di ibu kota provinsi Lashkar Gah. Tempat gerilyawan Taliban melancarkan serangkaian serangan pada Minggu dalam upaya untuk merebut kota itu.
Ini mendorong pasukan AS untuk melakukan serangan udara dalam upaya mempertahankan pasukan Afghanistan.
"Bentrokan itu telah memicu eksodus 30.000 orang," kata Sayed Mohammad Ramin, direktur departemen pengungsi Provinsi Helmand.
Baca Juga : Gempa 6,1 SR Guncang Afghanistan, 280 Orang Tewas
"Beberapa keluarga masih tinggal di tempat terbuka di jalan-jalan di Lashkar Gah. Kami tidak punya tenda untuk diberikan kepada mereka," katanya kepada AFP.
Mereka yang melarikan diri berdesakan di atas sepeda motor, barang-barang mereka diikat di belakang mereka atau ke dalam taksi dan bus yang penuh sesak.
"Pertempuran itu begitu sengit sehingga saya tidak punya waktu untuk mengambil pakaian ekstra. Saya hanya membawa keluarga saya," kata Attaullah Afghan, seorang petani yang melarikan diri bersama keluarganya yang berjumlah 12 orang.
Baca Juga : Serangan Bom Saat Salat Jumat di Afghanistan, Mayat di Mana-Mana
Penduduk setempat Hekmatullah mengatakan kepada AFP bahwa dia terpaksa melarikan diri setelah mortir menghantam rumah tetangganya, menewaskan dua wanita.
"Saya hanya ingin kedamaian untuk bisa hidup bahagia bersama anak-anak saya dan melakukan pekerjaan saya sebagai petani," kata seorang pria dari kota itu.
"Pasukan Afghanistan telah memukul mundur upaya pengambilalihan kota itu dan situasi keamanan akan segera kembali normal," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan pada Rabu.
Baca Juga : Dinilai Menyesatkan, Taliban Larang TikTok hingga PUBG
Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan mengatakan ribuan orang telah melarikan diri dan meminta pejuang Taliban dan pasukan keamanan untuk mengambil semua tindakan yang mungkin dilakukan untuk melindungi warga sipil dan memungkinkan jalan yang aman bagi mereka yang berharap untuk meninggalkan daerah itu.
Helmand yang menjadi benteng Taliban adalah tempat pasukan internasional melakukan beberapa kampanye paling berdarah dalam perang 19 tahun di Afghanistan.
Para pemberontak berjanji untuk menekan kekerasan dan menghindari menargetkan daerah perkotaan dalam kesepakatan Februari yang ditandatangani dengan Washington pada Februari.
Baca Juga : 33 Warga Afghanistan Tewas, 43 Terluka Setelah Ledakan Masjid di Provinsi Kunduz
Mereka juga setuju untuk memulai pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan, sebagai imbalan atas janji AS untuk menarik semua pasukan asing dari negara itu pada Mei mendatang.
Pembicaraan itu dimulai bulan lalu di Qatar tetapi tampaknya terhenti karena Taliban dan pemerintahan Kabul telah berjuang untuk membangun kerangka dasar untuk negosiasi.