MAKASSAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar terus melakukan pengawasan dan pemantauan agar masyarakat tetap terhindar dari segala bentuk penyakit ditengah pandemi Covid-19. Salah satunya adalah penyakit kekerdilan (stunting).
Di Kota Makassar, kasus stunting terbilang rendah jika dibandingkan persentase di Sulsel maupun nasional. Berdasarkan data dari Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan angka stunting di Makassar hanya 8,62 persen, sedangkan angka stunting nasional tahun 2019 berada 27,67 persen dan Sulsel 30,5 persen.
Kepala Dinkes Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin mengatakan, penyakit kekerdilan adalah merupakan salah satu kondisi yang mesti diperhatikan. Untuk itu, program Posyandu harus dipastikan terus berjalan. Termasuk pemenuhan gizi pada anak.
Baca Juga : CISDI Bakal Berkolaborasi Pemkot Makassar Perkuat Layanan Kesehatan Primer
“Program priotitas itu tetap berjalan, ada beberapa kan program prioritas untuk kesehatan. Salah satunya masalah penyakit Covid. Tetapi yang lainnya seperti stunting, gizi buruk, semua tetap jalan. Seperti Posyandu semua tetap kita jalan. Pemberian vitamin A,” kata Naisyah, Sabtu (15/8/2020).
Lanjut, Naisyah mengatakan karena adanya pandemi maka proses pemberian gizi maupun pemeriksaan di Posyandu akan dilakukan secara protokol kesehatan, yakni memakai masker, membagi waktu pemeriksaan, termasuk jaga jarak.