RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Rumah hunian sangat dibutuhkan oleh korban banjir bandang dan tanah longsor Luwu Utara. Sejauh ini telah dibangun 100 hunian sementara (Huntara) oleh Pemprov Sulsel dan telah dilakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan hunian tetap (Huntap) tahap pertama sebanyak 50 unit.
Adapun jumlah rumah hunian yang dibutuhkan 1.295 rumah hunian dibutuhkan. Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR, BNPB dan Kementerian Sosial juga akan turut membangun rumah hunian. Adapun anggaran yang disiapkan Pemprov Sulsel sebanyak Rp5 miliar.
Diharapkan hunian ini tersedia dalam waktu enam bulan, kemudian pemulihan ekonomi dapat dilakukan. Untuk mencapai target tersebut maka Gubernur Sulsel, Prof. HM Nurdin Abdullah dan Bupati Lutra, Indah Indriani Putri berharap agar pihak lain turut berpartisipasi misalnya melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
Baca Juga : Bus Trans Sulsel Telah Layani 42 Ribu Penumpang Secara Gratis
"Saya berharap apa yang menjadi harapan Ibu Bupati tadi CSR banyak yang akan membantu tetapi pertama adalah provinsi, pusat ini akan menyelesaikan semua," kata Nurdin Abdullah dalam sambutannya di lokasi peletakan batu pertama hunian tetap (Huntap) Pemprov tahap 1 di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kamis, 17 September 2020.
Lahan sendiri telah disiapkan oleh Pemerintah Daerah Luwu Utara. Bupati Indah mengatakan bahwa telah banyak tenda pengungsian yang telah dibongkar oleh warga pengungsi. Pemda Lutra sendiri, telah menyalurkan dana tunggu hunian.
"Harapan kita setelah kegiatan ini 50 kita bangun, terus lanjut. Izin Bapak Gubernur, kebijakan CSR masing-masing kami inginkan menjadi bagian pembangunan di Kabupaten Luwu Utara," sebutnya.
Baca Juga : Pengoperasian Bus Trans Sulsel Menuai Pujian
Indah Putri berharap sebagai Gubernur sebagai pimpinan tertinggi dapat mengundang berbagai perusahaan di Sulsel untuk berpatisipasi. Kebijakan CSR untuk pembangunan hunian sangat dibutuhkan warga.
"Ini kesempatan bagi mereka menyalurkan CSRnya di kabupaten Luwu Utara. Banyak perusahaan akan meringankan beban," harapnya.