RAKYATKU.COM, MAMASSAR - Nurdin Abdullah, Gubernur Sulawesi Selatan, menyampaikan apresiasinya bagi Grab, yang menjadi pelopor teknologi geofencing untuk melacak posisi mitra pengemudi yang berkerumun dan akan memberi teguran.
Hal tersebut kata dia, sejalan dengan program taktis Pemerintah Provinsi Maupun Pemerintah Kota Makassar yaitu Gerakan Trisula (massive tracking, intensive testing, dan public healt education) guna menekan laju pandemi Covid-19 di Sulsel.
“Protokol kesehatan diharap tidak lagi menjadi paksaan namun sudah menjadi kebiasaan baru. Setiap warga harus memahami dan menaati penerapan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah, hal ini akan sangat efektif dalam menghentikan penularan," ujar Nurdin Abdullah.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
"Saya kira sangat penting, mengingat jutaan masyarakat bergantung pada layanan ojek online Grab untuk beraktivitas sehari-hari, sehingga protokol kesehatan mereka juga harus ketat dan diawasi. Saya harap ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk menerapkan kebijakan serupa,” tambahnya.
Grab menjadi aplikasi online pertama di Indonesia yang memperkenalkan teknologi geofencing yang dapat mendeteksi dan memberikan peringatan kepada mitra pengemudi Grab yang berkerumun di sebuah area.
Teknologi ini diperkenalkan untuk memastikan mitra pengemudi tetap menjaga jarak aman sesuai imbauan pemerintah, dan juga untuk menjaga kesehatan mereka. Mitra pengemudi yang terdeteksi berkerumun, akan menerima peringatan melalui pesan teks atau pop-up di aplikasi mitra pengemudi mereka.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
Teknologi ini telah diperkenalkan di berbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, Malang, Makassar, Manado, Balikpapan, Samarinda, Mataram, Kupang dan juga provinsi Bali.
Teknologi geofencing awalnya dimanfaatkan oleh Grab untuk memantau pergerakan mitra pengemudi dan membantu teknis terkait permintaan layanan. Memasuki masa pandemi, Grab mengembangkan teknologi ini untuk memastikan mitra pengemudi tidak berkerumun dan menjaga jarak aman agar kesehatan terjaga dan tetap bisa produktif. Saat mereka bisa produktif, mobilitas masyarakat Makassar juga akan terbantu.
Head of East Indonesia Grab Indonesia, Halim Wijaya menjelaskan, pihaknya ingin memastikan bahwa setiap orang, termasuk mitra pengemudi, dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital. Kesehatan menjadi prioritas utama supaya mitra pengemudi kami tetap bisa produktif.
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
"Grab ingin terus menjadi mitra pemerintah dan masyarakat untuk bisa menghadapi pandemi ini bersama. Pandemi COVID-19 telah meningkatkan kesadaran terhadap keamanan dan kebersihan di berbagai industri," jelasnya.