Minggu, 27 September 2020 11:12

Menko Airlangga Hartarto Apresiasi Kinerja Ekspor Pertanian yang Naik 8,8 Persen dalam 8 Bulan

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga dan sejumlah menteri bidang perekonomian lainnya, melepas ekspor produk pertanian di kawasan Bintan Industrial Estate (BIE), Lobam, Kepulauan Riau, Sabtu (26/9/2020).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga dan sejumlah menteri bidang perekonomian lainnya, melepas ekspor produk pertanian di kawasan Bintan Industrial Estate (BIE), Lobam, Kepulauan Riau, Sabtu (26/9/2020).

Pada periode bulan Januari sampai dengan Agustus 2020, ekspor sektor pertanian Indonesia meningkat sejumlah 8,82 persen, yakni mencapai Rp258 triliun.

RAKYATKU.COM – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga dan sejumlah menteri bidang perekonomian lainnya, melepas ekspor produk pertanian di kawasan Bintan Industrial Estate (BIE), Lobam, Kepulauan Riau, Sabtu (26/9/2020).

Saat memberikan sambutan, Airlangga menyampaikan harapan, ekspor yang dilaksanakan dapat dijadikan rujukan untuk direplikasi di daerah lainnya.

"Ini adalah ekspor yang luar biasa dan diharap dapat direplikasi di berbagai daerah karena kita adalah negeri rayuan pulau kelapa," ungkap Menko Arilangga.

Baca Juga : Survei Terbaru Calon Gubernur Sulsel: Menteri Pertanian, Kabaharkam, Waketum Golkar Hingga Bupati Gowa Teratas

Komoditas pertanian yang diekspor kali ini adalah produk olahan kelapa. Meliputi santan kelapa tujuan Jerman dengan volume 70 ribu kilogram. Senilai Rp1,6 miliar. Ada juga bubuk kelapa tujuan India dengan volume 108 ribu kilogram senilai Rp1,2 miliar.

Airlangga menyebutkan, produk olahan kelapa Indonesia saat ini menjadi salah satu komoditas unggulan. Apalagi salah satu produk olahannya bisa meningkatkan imunitas tubuh.

Baca Juga : Panen Jagung di Lokasi Food Estate Gunung Mas Memuaskan

"Tadi Pak Syahrul cerita kalau minyak VCO (virgin coconut oil, Red) bisa meningkatkan imunitas tubuh manusia. Sehingga dalam kondisi pandemi sekarang, permintaannya juga meningkat," terang Airlangga.

Selain produk olahan kelapa, komoditas lainnya yang diekspor adalah arang dengan tujuan Malaysia. Volumenya 7 ribu kilogram senilai Rp49 juta. Lalu, karet tujuan China, UEA, Kanada, Jepang, Turki, dan Amerika Serikat dengan volume 2 juta kilogram senilai Rp35,27 miliar.

Kemudian, babi potong hidup tujuan Singapura 915 ekor dengan nilai ekonomi Rp3,3 miliar.

Baca Juga : Pupuk Indonesia Dukung Sulsel Menuju Swasembada Pangan 2024. Mentan: Manfaatkan Lahan Rawa

Pada kesempatan yang sama, Syahrul menyebutkan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program strategis Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Melalui program ini, diharapkan sektor pertanian bisa menjadi penopang kemajuan ekonomi.

"Dalam lima tahun ke depan, secara terukur kita harapkan peningkatan ekspor pertanian sebanyak tiga kali lipat itu bisa kita capai. Berdasarkan data kami, 544 kabupaten/kota sudah teridentifikasi memiliki potensi untuk ekspor," ucap Mentan.

Baca Juga : Mantan Gubernur Sulsel Hadiri Pelantikan Andi Amran Sulaiman Jadi Menteri Pertanian RI

Syahrul pun berharap kinerja ekspor komoditas pertanian bisa terus meningkat. Apalagi bisa ditopang sinergi lintas sektor dan lembaga. Diharapkan sektor pertanian pun bisa semakin menopang perekonomian nasional.

Pada periode bulan Januari sampai dengan Agustus 2020, Syahrul menyebutkan ekspor sektor pertanian Indonesia meningkat sejumlah 8,82 persen, yakni mencapai Rp258 triliun. Peningkatan nilai ekspor pertanian turut disumbang oleh sejumlah komoditas unggulan baru.

"Porang, sarang burung walet, daun ketapang, sarang semut hitam, sarang semut putih, merupakan komoditas-komoditas ekspor baru pertanian yang bisa memberikan peningkatan ekspor pertanian," katanya.

Baca Juga : Kolaborasi Mentan dan Pj Gubernur Sulsel Gerak Cepat Kendalikan Inflasi dan Dampak El Nino

Mentan kemudian memaparkan bahwa di dalam organisasinya terdapat Badan Karantina Pertanian sebagai instrumen strategis dalam ekspor produk pertanian, Badan ini bertanggung jawab dalam pemberian sertifikat karantina, sertifikat sanitary dan phytosanitary produk-produk pertanian.

"Karantina pertanian kita sudah berbasis online dan kami selalu pastikan tidak boleh sampai ada masalah. Setiap Jumat kita kontrol. Karantina kami juga berfungsi seperti konsultan. Jadi kalau ada yang kesulitan dan bermasalah dalam proses ekspor, bisa berkonsultasi dengan mereka," katanya.

Baca Juga : Kolaborasi Mentan dan Pj Gubernur Sulsel Gerak Cepat Kendalikan Inflasi dan Dampak El Nino

Pada kesempatan tersebut, Syahrul juga menyampaikan harapan kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi agar dapat melaksanakan pengadaan pohon kelapa berjumlah satu juta pohon.

"Kalau Pak Menko izinkan, saya ingin mengembangkan satu juta pohon kelapa. Kita lihat kelapa dari akar sampai dengan daunnya bisa menghasilkan devisa bagi Indonesia. Dengan satu juta dengan model cluster, kelapa genjah, kita bisa menghasilkan 150 buah dalam satu tahun," harapnya.

Selain Airlangga dan Syahrul, dalam pelepasan ekspor kali ini, turut hadir Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Teten Masduki, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Baca Juga : Kolaborasi Mentan dan Pj Gubernur Sulsel Gerak Cepat Kendalikan Inflasi dan Dampak El Nino

 

#kementan #ekspor