RAKYATKU.COM - Donald Trump bersikeras dirinya tidak akan mau menerima hasil Pilpres Amerika Serikat andai kalah.
Trump bahkan menjamin tidak akan ada proses transisi jabatan damai. Hal itu dipengaruhi pandangannya soal mekanisme pemilu via pos.
Pilpres AS tahun ini, sebagian akan digelar via pos. Warga menerima surat suara yang kemudian mereka kirim kembali dengan pilihannya.
Baca Juga : Rincian Kasus yang Didakwakan Terhadap Donald Trump
Hal itu untuk meminimalkan penularan Covid-19 di tempat pemungutan suara. Akan tetapi, Trump menolaknya dan menganggapnya rentan bocor dan dicurangi.
"Singkirkan hal tersebut dan kalian akan mendapat Pilpres Amerika yang damai. Surat suara tidak akan terkontrol. Kalian tahu itu dan Demokrat tahu lebih banyak dibanding lainnya," ujar Trump dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Sabtu (26/9/2020).
Namun, pernyataan Trump berbeda dengan Gedung Putih. Juru Bicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany, menyatakan Trump akan mengikuti Pilpres AS dengan sikap terbuka. Oleh karenanya, selama pemilu digelar dengan jujur dan adil, Trump akan menerima hasilnya.
Baca Juga : Akun Instagram dan Facebook Donald Trump akan Dipulihkan
Sementara itu, Pemimpin Senat Republikan Mitch McConnell tidak setuju dengan pernyataan Trump. Dia mengatakan, apapun hasil Pilpres AS nanti, Trump harus bisa menerimanya dengan lapang dada dan memastikan transisi kekuasaan berjalan damai.
"Pemenang Pilpres Amerika pada November nanti akan dilantik pada 20 Januari 2020. Kami menjamin proses transisi yang tertata dan damai, sama seperti sebelum-sebelumnya sejak tahun 1792," ujar McConnell.
Sumber: Al Jazeera