RAKYATKU.COM - Seorang menteri Sri Lanka memanjat pohon kelapa untuk berbicara kepada media bahwa negara sedang kekurangan kelapa.
Pada konferensi pers Jumat pekan lalu, Menteri Arundika Fernando memanjat pohon kelapa di perkebunannya di Dankotuwa sambil memegang pohon dengan satu tangan dan memegang kelapa dengan tangan lainnya.
Dikutip dari Indian Express, Senin (21/9/2020), Fernando yang merupakan Menteri Negara Promosi Budidaya Kelapa, Kithul, Palmyrah, dan Karet, serta Diversifikasi Produk Industri Terkait Manufaktur & Ekspor, terlihat memanjat pohon kelapa menggunakan alat baru yang diperkenalkan oleh penemu lokal asal Warakapola.
Baca Juga : Wanita Ini Cek Rekening Bank Setelah 60 Tahun, Perubahan Saldonya Bikin Kaget
"Kami berharap dapat memanfaatkan setiap bidang tanah yang tersedia untuk budidaya kelapa dan mendorong industri menjadi salah satu yang menghasilkan devisa bagi negara," kata dia dikutip oleh News First.
Berbicara kepada wartawan dari atas pohon, dia mengatakan harga kelapa telah meningkat karena permintaan akan produk terkait kelapa di seluruh dunia.
Menteri itu mengatakan, mereka yang dipekerjakan untuk memetik kelapa harus dibayar LKR 100 (Rp7.979) per pohon, NewsWire melaporkan.
Baca Juga : Pria Ini Kesulitan Bernapas Bertahun-tahun, Ternyata Ada Gigi Tumbuh di Rongga Hidung
Meski ada penurunan tajam dalam jumlah karyawan untuk pemeliharaan bibir dan pemetikan kelapa, menteri berjanji tidak akan mengimpor buah kelapa meski ada kenaikan harga.
Sumber: Indian Express