RAKYATKU.COM - Seorang siswa SD di Colorado, Amerika Serikat (AS), disambangi polisi setelah mengayunkan pistol mainan ke layar komputer saat kelas daring alias online.
Isaiah Elliot yang merupakan muris SD Colorado Springs, pada 27 Agustus menunjukkan pistol tiruan bertuliskan "Zombie Hunter", ke forum kelas daring pelajaran seni.
Sang guru lalu melapor ke kepala sekolah yang kemudian diteruskan ke kantor polisi El Paso.
Baca Juga : 5 Tips Efektif Menghadapi Kuliah Daring saat Pandemi
Petugas polisi lalu bertandang ke rumah Isaiah untuk memastikan pistol itu palsu. Bocah laki-laki itu diskors selama lima hari.
Laporan menyebutkan, tindakan sekolah ini diambil tanpa memberikan pemberitahuan kepada orang tua Isaiah.
"Jika perhatian utamanya adalah untuk keselamatannya, panggilan telepon dua menit kepada saya atau suami, dapat dengan mudah meringankan situasi ini dengan memberi tahu mereka bahwa (pistol) itu palsu," ujar Dani Elliot, ibu Isaiah.
Baca Juga : Pistol Dikira Mainan, Anak 3 Tahun Tewas Tembak Dirinya Sendiri
Orang tua Isaiah menyebut para deputi datang ke rumah untuk memastikan pistol itu palsu dan memberi peringatan agar tak mengulangi perbuatannya.
Hal ini, menurut Dani, membuat putranya itu menjadi trauma.
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Saya tidak tahu apakah mereka akan mendobrak pintu. Jantungku berdebar sangat cepat," sambungnya.
Baca Juga : Ikatan Dokter Anak Indonesia: Belajar Online Maksimal 1,5-2 Jam per Hari
Isaiah yang memiliki gangguan attention deficit hyperactivity, mengatakan saat itu dia hanya mencoba untuk memindahkan mainan dan tak sengaja menunjukkannya ke layar.
"Saya tidak bermaksud untuk memperlihatkannya di depan kamera atau apa pun. Aku hanya ingin memindahkannya ke seberang sofa," aku Isaiah.
Ayah Isaiah, Curtis Elliot, menyebut pihak sekolah harus memahami bahwa kelas online memiliki kondisi yang berbeda dengan tatap muka langsung.
Baca Juga : Ikatan Dokter Anak Indonesia: Belajar Online Maksimal 1,5-2 Jam per Hari
"Kelas daring berbeda dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah," ujarnya. “Dia tidak membawa pistol mainan itu ke sekolah. Dia berada dalam kenyamanan rumahnya sendiri. Itu mainan," katanya.
Sementara pihak sekolah mengatakan tindakan tersebut dilakukan sebagai bentuk penanganan untuk keselamatan, dan tidak merinci lebih lanjut.
"Keselamatan akan selalu menjadi nomor satu bagi siswa dan staf kami. Kami mengikuti kebijakan dewan dan protokol keselamatan secara konsisten, apakah kami secara langsung atau pembelajaran jarak jauh,” ujar pernyataan pihak sekolah melalui Facebook.
Baca Juga : Ikatan Dokter Anak Indonesia: Belajar Online Maksimal 1,5-2 Jam per Hari
Lebih lanjut orang tua Isaiah mengatakan akan berencana memindahkan putra mereka ke sekolah lain.