Selasa, 08 September 2020 17:03

MUI Resmi Tolak Sertifikasi Dai yang Direncanakan Menteri Agama, Ini Alasannya

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wakil Ketua Umum MUI, KH Muhyiddin Junaidi
Wakil Ketua Umum MUI, KH Muhyiddin Junaidi

MUI menyebut, rencana sertifikasi dai atau mubalig yang direncanakan Kementerian Agama telah menimbulkan kegaduhan, kesalahpahaman, dan kekhawatiran akan adanya intervensi pemerintah pada aspek keagamaan.

RAKYATKU.COM - Anwar Abbas tidak jadi mundur dari jabatan sekretaris jenderal. Rapat pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat memutuskan menolak sertifikasi dai yang diwacanakan Menteri Agama, Fachrul Razi.

Rapat pimpinan MUI berlangsung Selasa (8/9/2020). Keputusan dalam rapat itu kemudian dituangkan dalam bentuk pernyataan sikap resmi.

Pernyataan sikap tersebut ditandatangani Wakil Ketua Umum MUI, KH Muhyiddin Junaidi dan Sekjen, Dr Anwar Abbas.

Baca Juga : OJK dan MUI Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Dorong Penguatan Sektor Keuangan Syariah

MUI menyebut, rencana sertifikasi dai atau mubalig yang direncanakan Kementerian Agama telah menimbulkan kegaduhan, kesalahpahaman, dan kekhawatiran akan adanya intervensi pemerintah pada aspek keagamaan.

Dikhawatirkan dalam pelaksanaannya dapat menyulitkan umat Islam dan berpotensi disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu sebagai alat untuk mengontrol kehidupan keagamaan.

"Oleh karena itu MUI menolak rencana program tersebut," tegas MUI dalam pernyataan sikapnya.

MUI dapat memahami pentingnya program peningkatan kompetensi dai atau mubalig sebagai upaya untuk meningkatkan wawasan mereka terhadap materi dakwah. Terutama materi keagamaan kontemporer seperti ekonomi Syariah, bahan produk halal, wawasan kebangsaan, dan sebagainya.

Baca Juga : Kadar Alkohol Tinggi, MUI Tegaskan Produk Nabidz Haram

Namun, seharusnya program tersebut diserahkan sepenuhnya kepada ormas/kelembagaan Islam. Termasuk MUI dan pihak-pihak yang memiliki otoritas untuk itu.

Pada bagian ketiga, MUI mengimbau kepada semua pihak agar tidak mudah mengaitkan masalah radikalisme dengan ulama, dai/mubalig dan hafiz serta tampilan fisik mereka. Termasuk yang lantang menyuarakan amar makruf nahi munkar bagi perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

#sertifikasi dai #MUI