RAKYATKU.COM - Polisi menghentikan paksa penambangan galian C di Nipa-Nipa, Kecamatan Manggala, Makassar. Diduga, aktivitas itu tidak memiliki izin yang lengkap.
"Persoalan tersebut diproses di Polrestabes Makassar. Kami di Polsek hanya monitor dan dokumentasi serta dilaporkan secara berkala ke Polrestabes. (Pemasangan police line) dilakukan Polrestabes yang dipimpin Wakasat Reskrim bersama BPN Kota Makassar," kata Kompol Saiful Alam, Kapolsek Manggala, Rabu (2/9/2020).
Camat Manggala, Ansar Umar mengatakan, pihaknya telah melaporkan adanya aktivitas tambang galian C dan pembangunan perumahan di wilayahnya kepada Dinas Lingkungan Hidup, Polsek Manggala, dan Polda Sulsel.
Baca Juga : Warga Barru Protes Tambang Galian C Ganggu Ketenangan
"Alhamdulillah Polda dan Dinas Lingkungan Hidup Makassar sudah turun ke lokasi menindaklanjuti laporan kami. Dan alhamdulillah daerah di sekitar itu sudah tidak ada aktivitas tambang galian C lagi," kata Ansar.
Sementara H Jamaluddin selaku kuasa hukum Andi Arfandi dan Kasman Jadi yang mengklaim pemilik lahan yang sementara berperkara memberi apresiasi dengan turunnya aparat kepolian melakukan pemasangan garis polisi.
Jamaluddin berharap, petugas tidak hanya memasang garis polisi. Pihaknya juga berharap diusut tuntas dugaan pembiaran yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait sehingga tambang ilegal tersebut bisa beraktivitas.
Baca Juga : Aktivitas Tambang Galian C di Jalan Poros Jeneponto-Bantaeng Meresahkan
Terkait penambangan yang diduga ilegal tersebut, Direktur Pusat Kajian Advokasi Anti Korupsi (Pukat) Sulawesi Selatan, Farid Mamma mendukung upaya kepolisian untuk mengusut adanya dugaan tipikor pada aktivitas tambang galian C dan pembangunan perumahan tersebut.
