Senin, 31 Agustus 2020 15:03
Foto: The Times.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Inggris memberlakukan layanan aborsi di rumah. Layanan ini sejak pandemi Covid-19 terjadi di Inggris pada Maret 2020.

 

Pemerintah kini Inggris tinggal mengubah undang-undang sebagai landasan layanan aborsi di rumah.

Layanan aborsi di rumah menjadi permanen sejak 90.000 wanita menggunakan layanan itu selama lockdown di Inggris.

Baca Juga : Polres Wajo Amankan Dua Sejoli Usai Kuburkan Janin Hasil Aborsi

Melansir Daily Mirror, aborsi di rumah untuk wanita dengan usia kehamilan hingga 10 pekan ditetapkan menjadi permanen usai berhasil dilakukan selama lockdown.

 

Di bawah tindakan darurat Covid-19 yang diperkenalkan pada Maret, hingga 90.000 wanita bisa meminum dua pil yang dibutuhkan setelah mengikuti telemedicine untuk menghindari pergi ke klinik.

Langkah itu ternyata adalah yang pertama dilakukan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dalam mengatasi wabah Covid-19.

Baca Juga : Peluru Depleted Uranium Sudah Ada di Ukraina, Rusia Kutuk Keputusan Inggris

Sekarang para menteri diharapkan mengubah undang-undang untuk mempertahankan sistem baru itu sebelum ketentuan terkait wabah Covid-19 berakhir dalam 18 bulan.

Menteri Covid-19, James Bethell mengatakan akan ada konsultasi publik “tentang penggunaan 2 pil (aborsi) di rumah secara permanen untuk aborsi medis dini”.

Dr Jonathan Lord, dari penyedia layanan aborsi Marie Stopes UK, berkata, “Berkat telemedicine, wanita dapat mengakses perawatan berkualitas tinggi yang layak mereka dapatkan. Jika ini tidak tersedia, konsekuensinya bisa menjadi bencana besar."

Baca Juga : Pangeran Harry Akan Hadiri Penobatan Raja, Meghan Tetap di California

Lisa Hallgarten, dari organisasi amal kesehatan seksual Brook, menambahkan, "Banyak yang akan mendapat manfaat dari opsi permanen ini, termasuk mereka yang memiliki tanggung jawab pengasuhan anak, difabel, yang tidak dapat bepergian, atau berada dalam situasi kekerasan dalam rumah tangga."

Clare Murphy, dari British Pregnancy Advisory Service (BPAS), mengatakan, “Semua bukti mendukung kelanjutan layanan ini demi kepentingan terbaik wanita."

Perawatan aborsi dini di rumah telah menjadi salah satu dari sedikit kisah sukses perawatan kesehatan dari pandemi.” Layanan ini juga berhasil memotong antrean klinik alias memangkas waktu menunggu.

Baca Juga : PM Inggris: China Menimbulkan Tantangan yang Menentukan Zaman Bagi Tatanan Dunia

Sebelum ada layanan telemedicine, wanita di Inggris pergi ke klinik untuk mendapat pil pertama dan kemudian minum pil kedua di rumah.

Namun, BPAS menegaskan bahwa di tengah pandemi, kunjungan pertama kini tidak perlu dilakukan. Kedua pil itu bisa diminum di rumah masing-masing usai melakukan konsultasi telemedicine.