RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Tudang sipulung serentak relawan dan simpatisan Irman "None" Yasin Limpo - Andi Zunnun Armin NH, yang dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi zoom, sukses dilaksanakan, Senin malam, 24 Agustus 2020. Melibatkan tidak kurang dari 25 ribu relawan aktif secara virtual, kampanye digital ala None - Zunnun ini menjadi yang pertama di Indonesia.
Tercatat, ada 1.500 kelompok relawan dan tersebar di 15 kecamatan, yang menggelar tudang sipulung di titik mereka masing-masing. Satu titik kelompok relawan, ada 25 - 50 orang yang bergabung.
Pakar Politik dan Komunikasi Unhas, Dr Hasrullah, menilai, apa yang dilakukan oleh pasangan None - Zunnun merupakan metode komunikasi yang sangat cerdas, dan memberi inspirasi kepada masyarakat, bahwa kendati saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, kegiatan dengan melibatkan banyak orang masih bisa dilakukan. Model kegiatan seperti ini juga dinilai cukup efektif, karena ditayangkan secara streaming di media sosial.
Baca Juga : Tak Baper Berpolitik, Danny Ajak Rival Berkolaborasi di Era Disrupsi
"Media sosial saat ini sangat ampuh dijadikan sarana kampanye atau menyajikan kegiatan yang dilaksanakan. Karena kelompok masyarakat, apakah itu dari kalangan pemuda milenial atau dari kelompok lainnya, hampir 60 persen ketergantungan informasinya diperoleh dari medsos. Apakah itu twitter, Instagram, FB, dan lainnya," ungkapnya.
Dr Hasrullah menilai, yang dilakukan pasangan None-Zunnun merupakan sebuah terobosan yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh orang lain. Bisa menjadi patokan bagi masyarakat, bahwa walaupun kegiatan dilakukan berskala besar dan melibatkan banyak peserta, tetap bisa sukses dilaksanakan secara daring.
"Apa yang dilakukan ini sangat efektif dari segi metode penggunaan komunikasi. Inovasi ditentukan dari siapa yang pertama menggunakan itu," jelasnya.
Baca Juga : Ingin Dekatkan Pelayanan, None Bakal Berkantor di Kecamatan Biringkanaya
Tidak menutup kemungkinan, model ini juga diaplikasikan saat kampanye akbar calon wali kota dan wakil wali kota yang tidak lama lagi akan berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
"Kenapa harus dilakukan seperti itu, karena kita tahu Makassar saat ini masuk zona merah. Jadi, jangan sampai orang pilkada, orang kena Covid. Tunjukkan bahwa orang Makassar bukan orang OKB alias orang kepala batu," jelasnya.
Ia mengaku salut kepada pasangan None-Zunnun karena selain memikirkan berlangsungnya kegiatan yang sudah direncanakan, juga memikirkan aspek kepedulian terhadap masyarakat, khususnya kepada simpatisan dan pendukung, bagaimana bisa menghindari virus mematikan tersebut.
Baca Juga : Kampanye di Zona III, None Nginap di Rumah Warga
"Model ini memang paling bagus dan aman dalam kondisi sekarang," tandasnya.
Pengamat politik dan sosial kemasyarakatan, Suwandi Mahendra juga menguatkan statemen yang dilontarkan Dr Hasrullah. Menurut mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulsel itu, kegiatan yang dilakukan pasangan None-Zunnun tersebut cukup efektif dilakukan dalam kondisi saat ini.
Namun, kata dia, ke depan tetap harus juga ada kontak langsung dengan masyarakat secara terbatas, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.