RAKYATKU.COM - Afghanistan membebaskan 400 tahanan Taliban Jumat (14/8/2020) yang merupakan bagian dari kesepakatan damai antara Amerika Serikat dan Taliban pada Februari lalu di Qatar.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Afghanistan, Javid Fasilam, melalui Twitter mengatakan sekitar 80 tahanan dibebaskan sehari sebelumnya, Kamis (13/8/2020), untuk mempercepat upaya pembicaraan langsung dan gencatan senjata nasional.
Sekitar 44 tahanan yang dibebaskan kali ini merupakan pemberontak dalam serangan tingkat tinggi terhadap Amerika Serikat dan negara sekutu lainnya.
Baca Juga : Korban Tewas Akibat Gempa di Afghanistan Capai 1.000 Orang
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, memperingatkan, para tahanan dan pengedar narkoba yang dibebaskan kemungkinan besar akan membahayakan Afghanistan, Amerika Serikat, dan dunia.
"Sampai masalah ini, sudah ada konsensus tentang keinginan perdamaian, tetapi tidak tentang pengorbanannya," kata Ghani dalam konferensi pers seperti mengutip AFP.
"Kami sekarang telah 'membayar cicilan besar' (pembebasan tahanan) untuk biaya itu (perdamaian) sebagai konsekuensinya."
Baca Juga : Gempa 6,1 SR Guncang Afghanistan, 280 Orang Tewas
Pembebasan tahanan kelas kakap disetujui pada akhir pekan lalu dalam pertemuan yang dilakukan Ghani dengan ribuan sosok terkemuka Afghanistan.
Pertukaran tahanan merupakan bagian dari kesepakatan damai antara Taliban dan Amerika Serikat pada Februari lalu. AS sepakat untuk menarik pasukan dari Afghanistan, sebagai imbalannya pemberontak Taliban akan dibebaskan dari tahanan.
Dalam kesepakatan tersebut ditetapkan Kabul akan membebaskan 5.000 militan dengan imbalan 1.000 tahanan pemerintah Afghanistan yang ditahan oleh para pemberontak.