Minggu, 09 Agustus 2020 17:03

"Kematian Sudah Biasa," Lebih 100.000 Orang Telah Meninggal Akibat Covid-19 di Brasil

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Orang-orang melepaskan balon merah sebagai penghormatan kepada 100.000 orang Brasil yang kehilangan nyawa karena virus corona. (Foto / Getty Images)
Orang-orang melepaskan balon merah sebagai penghormatan kepada 100.000 orang Brasil yang kehilangan nyawa karena virus corona. (Foto / Getty Images)

Jumlah infeksi Covid-19 di Brasil adalah 3.012.412, dengan lebih 100.000 kematian

RAKYATKU.COM - Brasil telah melaporkan lebih 100.000 kematian akibat Covid-19. Dalam 24 jam terakhir saja, tercatat lebih 905 pasien kehilangan nyawa.

Sejak akhir Mei, negara berpenduduk 210 juta orang tersebut telah melaporkan rata-rata lebih dari 1000 kematian setiap hari akibat pandemi.

Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan, ada 3.012.412 infeksi yang dikonfirmasi. Jumlah kematian dan infeksi negara itu adalah yang tertinggi kedua setelah Amerika Serikat.

Baca Juga : Presiden Brasil Menduga Perusuh Dibantu Orang Dalam Istana

Dan, seperti halnya di banyak negara, para ahli percaya bahwa angka yang sebenarnya bisa lebih banyak, karena pengujian yang tidak memadai.

Sebagai penghormatan kepada para korban Covid-19, pada Sabtu pagi (waktu Brasil), kelompok non-pemerintah Rio de Paz menempatkan salib di atas pasir di pantai Copacabana yang terkenal dan melepaskan 1000 balon merah ke langit.

"Sangat menyedihkan. 100.000 itu mewakili berbagai keluarga, teman, orang tua, anak-anak," kata Marcio do Nascimento Silva, seorang pengemudi taksi berusia 56 tahun yang kehilangan anak-anaknya akibat pandemi.

Baca Juga : Selamat Jalan Legenda Pele, Beristirahatlah Dalam Damai

"Kami mencapai tanda itu [100.000] dan banyak orang tampaknya tidak melihatnya, baik di antara pemerintah maupun rakyat kami. Mereka bukan hanya jumlah tetapi orang. Kematian sudah menjadi hal biasa," kata Silva.

Presiden Jair Bolsonaro - yang dilaporkan terinfeksi - secara konsisten bersikap skeptis tentang dampak penyakit tersebut dan mendukung pencabutan pembatasan ekonomi yang telah diberlakukan oleh gubernur negara bagian yang mencoba memeranginya. Dia juga sering terlihat berbaur dengan orang banyak, terkadang tanpa mengenakan masker.

Pada hari ketika Brasil mencapai lebih dari 100.000 kematian, sekretariat komunikasi pemerintah federal menghadapi kritik dari mantan Menteri Kehakiman Sergio Moro di media sosial atas penanganan pandemi.

Baca Juga : Zidane Jadi Kandidat Pelatih Brasil Gantikan Tite

"Ada banyak angka yang pantas diungkap: - HAMPIR 3 JUTA HIDUP ATAU DALAM PEMULIHAN - SALAH SATU KEMATIAN TERENDAH PER JUTAAN DI ANTARA BANGSA BESAR," kata akun resmi sekretariat di Twitter, seraya membagikan tweet Moro.

Bolsonaro kemudian menjawab tweet tersebut dengan emoji jabat tangan.

Sementara itu, para ahli di Brasil mengeluhkan kurangnya koordinasi nasional di bawah Bolsonaro, dan cepatnya lock down dibuka.

Baca Juga : Hasil Piala Dunia: Kalahkan Korea Selatan 4-1, Brasil Lolos ke Perempat Final

Banyak dari 27 negara bagian Brasil mulai membuka kembali toko dan restoran, meskipun tanggapannya berbeda-beda, begitu juga dengan sistem kesehatannya.

"Ketidakmampuan administratif merusak kesempatan kami untuk memiliki tanggapan yang baik terhadap Covid," kata Miguel Lago, direktur eksekutif Institut Studi Kebijakan Kesehatan Brasil, yang menasihati pejabat kesehatan masyarakat.

#brasil