Kamis, 06 Agustus 2020 17:00

Masuk Kamar Mandi, Penata Rambut Selamat dari Ledakan Beirut

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: AFP.
Foto: AFP.

"Orang-orang berlarian, memegang tangan dan kaki mereka, ada begitu banyak darah. Saya bisa mati hari ini, sebaliknya saya hanya terluka sedikit di tangan karena saya cepat berlari ke dalam (kamar mandi)."

RAKYATKU.COM - Dua ledakan dahsyat mengguncang Beirut, Libanon, Selasa (4/8/2020), petang setempat. Sedikitnya 4.000 orang terluka dan 100 orang dinyatakan tewas.


Salah seorang pria bernama Serge Mahdessian berhasil selamat. Dia lolos dari maut karena melarikan diri ke kamar mandi saat ledakan terjadi.

"Orang-orang berlarian, memegang tangan dan kaki mereka, ada begitu banyak darah. Saya bisa mati hari ini, sebaliknya saya hanya terluka sedikit di tangan karena saya cepat berlari ke dalam (kamar mandi)," kata Serge dikutip dari CNN.

Biar begitu, dia yang berprofesi sebagai penata rambut sangat terpukul atas kejadian ini. Serge kehilangan satu-satunya mata pencaharian, salon miliknya hancur tak bersisa. "Sangat kacau, seperti mimpi," kata Serge melalui telepon.

Kini hidup Serge seolah menjadi rentetan mimpi buruk. Ekonomi Libanon hancur, wabah Covid-19, ditambah lagi ledakan yang menghantam Kota Beirut.

Serge mengaku langsung ditelepon istrinya, Deanna Torus, saat berita ledakan tersebar luas. Melalui sambungan telepon, Serge yang menjalani hubungan jarak jauh dengan istri tak kuasa menahan kesedihan.

Deanna mengatakan suaminya sangat terguncang dan seketika tangisnya pun ikut pecah. Keputusan suaminya untuk menyelamatkan diri ke kamar mandi menjadi hal yang sangat dia syukuri.

Selain memberi kabar bahwa baik-baik saja, Serge juga mengatakan kepada istrinya dia hanya menderita cedera di lengan dan tangannya.

"Secara mental dan fisik, kami lelah. Kami sudah bersama selama lima setengah tahun, dan ketika saya berpikir, apa yang akan terjadi selanjutnya? Saya tidak pernah membayangkan akan terjadi ledakan di dekat tempat suami saya bekerja," ujar dia.

Sementara itu, Leila Molana-Allen, seorang jurnalis yang tinggal dekat dengan lokasi mengatakan ledakan itu terdengar seperti "jet yang menghancurkan penghalang suara".

Apartemen Leila berjarak sekitar satu kilometer dari pelabuhan Beirut. Dia menuturkan ledakan itu memunculkan cahaya putih menyilaukan dan "menghancurkan" pintu beserta jendela apartemennya.

"Ketika saya bangkit, seluruh bangunan apartemen sudah tertutup puing-puing dan kaca," ujarnya.

#Libanon #Ledakan Beirut