Minggu, 12 Juli 2020 19:01

Begini Cara Perawat Eksekusi Suntik Kebiri Pelaku Pedofil

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Perawat Kazakhstan Suntik Kebiri Seorang Pedofil. (Foto: Tengrinews)
Perawat Kazakhstan Suntik Kebiri Seorang Pedofil. (Foto: Tengrinews)

Baru-baru ini perawat di Kazakhstan menceritakan detik-detik dia menjalankan eksekusi kebiri kimia kepada seorang paedofil.

RAKYATKU.COM - Baru-baru ini perawat di Kazakhstan menceritakan detik-detik dia menjalankan eksekusi kebiri kimia kepada seorang paedofil.

Zoya Monaenko bercerita bagaimana dia mengebiri napi yang hanya dikenal sebagai Citizen S itu, dengan suntikan kimia di area pantatnya.

Wanita ini mengatakan, dia menyuntik Citizen S yang berusia 35 tahun setiap 12 hari sekali sejak akhir September lalu.

Menurut Zoya, Citizen S ditangkap dan dipenjara setelah terbukti bersalah memerkosa seorang gadis berusia 8 tahun.

"Saya memberinya suntikan pertama pada 20 September 2019, yang kemudian diulang setiap 12 hari sekali," kata Zoya.

Selama prosedur penyuntikan, Citizen S berperilaku biasa. Pelaku tampak tenang, sopan, dan tidak agresif.

Citizen S harus menandatangani formulir yang menyatakan, dia bersedia disuntik kebiri yang akan menurunkan gairah seksnya.

Citizen S ditahan sejak tahun 2018 setelah kepergok setengah telanjang bersama dengan korbannya. Dia membawa gadis kecil itu ke sebuah kawasan industri terpencil di Uzhar.

Kata Zoya, suntikan kebiri dilakukan untuk menurunkan kadar testosteron Citizen S dalam darahnya.

" Disuntik secara intramuskular, dan pemberiannya harus bertahap. Saat memperkenalkan obat ini, tindakan pencegahan khusus harus diambil untuk menghindari obat memasuki pembuluh darahnya," jelas Zoya dikutip dream.co.id dari dalystar.

Tahanan yang dihukum dengan suntik kebiri harus menjalani pemeriksaan medis dan psikologis secara teratur.

Ini merupakan kali kedua negara Kazakhstan menghukum pelaku pedofilia dengan suntik kebiri kimia.

Pada Januari lalu, seorang pria yang diidentifikasi sebagai Valiev dijatuhi hukuman kebiri dan 25 tahun penjara.

Pria 38 tahun itu didakwa telah memerkosa seorang gadis berusia 12 tahun saat berada di toilet sekolah.