Selasa, 07 Juli 2020 23:59

Tak Bisa Obati Covid-19, WHO Setop Uji Coba Hydroxychloroquine

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan uji coba pengobatan Covid-19 dengan Hydroxycloroquine dihentikan. Obat itu dinyatakan tidak menunjukkan tanda-tanda positif pada kondisi pasien penderita Covid-

RAKYATKU.COM - Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan uji coba pengobatan Covid-19 dengan Hydroxycloroquine dihentikan. Obat itu dinyatakan tidak menunjukkan tanda-tanda positif pada kondisi pasien penderita Covid-19.

WHO menerima rekomendasi Komite Pengarah Uji Coba Solidaritas Internasional untuk menghentikan uji coba Hydroxyclroroquine serta lopinavir/ritonavir, kombinasi obat yang digunakan untuk pasien penderita HIV/AIDS.

Komite Pengarah Internasional membandingkan obat itu dengan perawatan standar untuk pasien Covid-19 di rumah sakit. Sebuah tinjauan menunjukkan hasil dari pembandingan tersebut.

"Hydroxycloroquine dan lopinavir/ritonavir menghasilkan sedikit atau tidak ada pengurangan dalam angka kematian pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, jika dibandingkan dengan standar perawatan," demikian pernyataan WHO di laman resminya, who.int dikutip dari dream.co.id.

Sementara, tidak ada bukti kuat yang menyebutkan peningkatan mortalitas pada pasien di rumah sakit yang diberi obat tadi.

Ada beberapa tanda keamanan terkait temuan laboratorium klinis dari uji coba tersebut. Namun demikian, keputusan penghentian ini tidak akan berpengaruh terhadap uji coba pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit.

Atau kepada mereka yang menerima obat sebelum kemungkinan terpapar virus corona. Sejumlah peneliti meragukan efektivitas Hydroxycloroquine sebagai obat untuk Covid-19.

Tim peneliti di Inggris pada Juni mendapat temuan obat yang umumnya digunakan untuk malaria tersebut tidak ampuh melawan virus corona.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 11 ribu pasien di Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.

Para pasien itu dirawat dengan beberapa standar obat. Seperti obat kombo HIV lopinavir/ritonavir, antibiotik azithromycin; steroid dexamethasone, obat antiinflamasi tocilizumab, atau plasma dari orang yang sembuh dari Covid-19.

Obat tersebut sempat dipuji Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dia juga mendorong warga AS menganggapnya sebagai profilaksis meski belum terbukti manfaat kesehatan dan keamanannya.