Sabtu, 27 Juni 2020 22:02

Pertambahan Kasus Baru Covid-19 di India Makin Mengkhawatirkan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Getty Images.
Foto: Getty Images.

India melaporkan tambahan jumlah kasus baru Covid-19 yang mencengangkan, Jumat (26/6/2019). Selama 24 jam terakhir, pihak berwenang menemukan 17.296 kasus baru

RAKYATKU.COM - India melaporkan tambahan jumlah kasus baru Covid-19 yang mencengangkan, Jumat (26/6/2019). Selama 24 jam terakhir, pihak berwenang menemukan 17.296 kasus baru sehingga negara itu kini memiliki hampir 500.000 kasus yang telah dikukuhkan.

Kementerian Kesehatan India melaporkan, negara itu secara resmi kini memiliki 490.401 kasus. Kementerian Kesehatan juga melaporkan 407 kematian selama 24 jam terakhir, sehingga jumlah total korban meninggal kini mencapai 15.301.

Kementerian itu mengatakan, laju kesembuhan terus membaik dan kini mencapai 57,43 persen. Laju kematian bertahan pada angka 1,86 pada setiap 100.000 kasus, jauh lebih baik daripada rata-rata dunia yang kini mencapai 6,24 pada setiap 100.000 kasus.

Sejumlah pakar kesehatan mengatakan, jumlah kasus yang sesungguhnya diperkirakan jauh lebih besar karena sejumlah alasan, termasuk keterbatasan jumlah tes yang dilakukan.

Karena peningkatan jumlah kasus yang memprihatinkan, dinas layanan kereta negara itu, Indian Railways, membatalkan rencana memulihkan layanan kereta reguler. Mereka menunda pemulihan layanan itu dari 30 Juni menjadi 12 Agustus.

Semua layanan kereta dihentikan pemerintah akhir Maret lalu sebagai bagian dari kebijakan lockdown. Layanan kereta khusus antarkota besar dipulihkan kembali sejak pertengahan Mei sebagai bagian dari upaya melonggarkan lockdown.

Layanan penerbangan domestik telah dipulihkan untuk sejumlah rute. Pemerintah diperkirakan baru akan memulihkan layanan penerbangan internasional bulan depan.

Perdana Menteri Narendra Modi mendesak rakyat India untuk secara ketat mematuhi kebijakan social distancing dan mengenakan masker penutup wajah. Ia mengatakan, langkah-langkah pencegahan seperti itu merupakan satu-satunya pilihan yang tersedia saat ini sebelum vaksin ditemukan.

Sumber: VOA Indonesia