Sabtu, 20 Juni 2020 22:04

Ajak Ikuti Protap Kesehatan, Wagub Sulsel: Masker adalah Benteng Pertahanan Jaga Diri dan Keluarga

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Salah satunya penggunaan masker, karena benteng pertahanan terakhir dan kemudian yang paling aman bagi setiap individu dan keluarganya," tuturnya.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Angka pasien positif Covid-19 di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan. Hingga 19 Juni 2020 telah mencapai 3.573 pasien positif.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan bahwa data epidemiologi terjadi peningkatan positif Covid-19.

Pemprov Sulsel tengah berupaya dalam menekan angka penyebaran Covid-19 dibarengi ekonomi tetap berjalan.

Salah satunya, masif dalam menelusuri contact tracking. Serta sosialisasi mengedukasi masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan.

Perlunya contact tracking karena banyak positif Covid-19, tetapi tidak menunjukkan gejala atau termasuk orang tanpa gejala (OTG),

"Ketika suatu penyakit mewabah di suatu wilayah, maka secara teoritis ada menyebutkan bahwa sampai 15% dari penduduk itu adalah terinfeksi. Cuma ketika itu mencapai puncak dan belum terdeteksi berarti masih ada yang bersembunyi,"  kata Andi Sudirman menyampaikan informasi dari Tim Tenaga Kesehatan Disaster Covid-19.

"Kita terus tracking, rapid tes massal. Lebih baik ketahuan (OTG), daripada bersembunyi. Lebih baik kita tahu, supaya ada upaya pemulihan dengan pengobatan," bebernya,

Melihat kondisi saat ini, masih ada masyarakat yang menolak rapid tes massal. "Penolakan itu karena banyak isu-isu yang tidak benar. Makanya Tim Nakes Disaster Covid-19 siap turun ke masyarakat untuk edukasi dan sosialisasi masif.

Dirinya berharap tetap mempertahankan ekonomi, namun di sisi lain harus tetap menekan angka penyebaran. Salah satunya di Kota Makassar yang menjadi daerah episentrum penyebaran Covid-19.

Setelah berkoordinasi dengan Gubernur Sulsel dan Pj Wali Kota Makassar, maka disepakati untuk mempertegas protokol kesehatan. 

Apalagi setelah pemberlakuan PSBB dua kali di Kota Makassar, membuat ekonomi menurun. "Melarang orang keluar total itu impossible. Berdampak pada ekonomi masyarakat. Jadi kita harus tegas," pungkasnya.

"Kita memperketat protokol kesehatan. Salah satunya penggunaan masker, karena benteng pertahanan terakhir dan kemudian yang paling aman bagi setiap individu dan keluarganya," tuturnya.

Meski dalam penegasan protokol kesehatan ini, kata dia, perlunya dibarengi tindakan preventif yang harus dilakukan dengan humanis. "Ingatkan jika keluar (rumah) adalah penting dan pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan," ujarnya.

Andi Sudirman mengajak masyarakat untuk ikut mendukung pemerintah akan sadar dalam protokol kesehatan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa rakyat.

"Selalu ikuti protap kesehatan gunakan masker, rajin-rajin cuci tangan, selalu jaga jarak. Untuk menjaga was-was untuk keluarga kita semuanya kalau pulang dari luar," terangnya.