Selasa, 02 Juni 2020 00:02

Polda Sulsel Dalami Dugaan Penyelewengan Bantuan Corona di Makassar

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Agustinys B Pangan
Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Agustinys B Pangan

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Diskrimsus) Polda Sulsel mendalami dugaan penyelewengan dan mark up paket sembako untuk warga Makassar yang terdampak pandemi Covid-19.

RAKYATKU.COM - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Diskrimsus) Polda Sulsel mendalami dugaan penyelewengan dan mark up paket sembako untuk warga Makassar yang terdampak pandemi Covid-19.

Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Agustinys B Pangan bilang, pihaknya sementara mengumpulkan bahan dan keterangan (pulbaket). Namun ia memastikan pihaknya sangat serius untuk menangani persoalan tersebut.

"Masih pulbaket dan lidik secara serius, cepat tepat, dan sesuai aturan hukum," ungkap Agustinus kepada Rakyatku.com, Senin (1/6/2020).

Namun, Agustinus masih enggan membocorkan pihak-pihak yang telah dimintai keterangan.

"Nanti yah," singkat Agustinus saat dikonfirmasi pihak yang telah mereka periksa.

Terkait persoalan ini, aktivis antikorupsi memberikan dukungan kepada aparat untuk menuntaskannya. Juga mendesak Dinas Sosial (Dinsos) Makassar menyebut semua pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan yang diduga merugikan negara tersebut.

"Alangkah lebih baik jika Dinsos beberkan semua yang terlibat di dalamnya agar semua masyarakat tahu dan penyidik segera memeriksanya lebih dalam," ungkap Ketua DPP Aliansi Peduli Anti Korupsi Republik Indonesia (APAK RI), Mastan.

Korupsi terhadap bantuan sembako, lanjut dia, merupakan kejahatan kemanusian yang sangat luar biasa. Sehingga tidak boleh ditoleransi sedikit pun. 

Tak hanya itu, ia juga mendesak agar pihak Dinsos Makassar transparan ke publik terkait sumber anggaran pengadaan paket sembako untuk warga Kota Makassar yang terkena dampak pandemi Covid-19.

"Kami dukung penuh Polda Sulsel usut tuntas dugaan penyelewengan ini dan seret semua yang terlibat. Potensi korupsi memang sangat terbuka. Sumber bantuan selama pandemi ini kan lumayan banyak. Ada bantuan swasta, APBD hingga dari pemerintah pusat (APBN). Sekarang yang beredar baru-baru ini atau tepatnya 60.000 paket sembako itu, sumbernya dari mana. Itu kita ingin tahu," tambah Mastan.