RAKYATKU.COM - Brigadir Kepala (Bripka) HN (47) memuntahkan lima butir peluru, Jumat malam (14/5/2020). Tiga di antaranya mengenai seorang tentara yang kepergok tidur-tiduran bareng istri HN.
Korban berinisial Sersan Dua (Serda) HS (46) bersimbah darah di lantai rumah HN di Jeneponto. Peluru menembus lutut kanan, lutut kiri, dan dada sebelah kanan.
Sementara HI (42), istri Bripka HN, ditembak sekali pada paha yang juga mengenai betis sebelah kanan.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo membenarkan peristiwa itu. "(Kedua korban) sedang dirawat, semoga cepat sembuh," katanya kepada Rakyatku.com lewat pesan singkat Jumat (15/5/2020).
"Namun kita mohon maaf tidak memberikan kronologis kejadiannya karena untuk menjaga kepekaan situasinya," lanjut Ibrahim Tompo.
Informasi yang dihimpun Rakyatku.com, peristiwa ini terjadi di BTN Syeh Yusuf Kolakolasa, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Jeneponto. Sekitar pukul 22.00 wita.
Korban HS diketahui sebagai babinsa pada salah satu desa di Jeneponto. Pada Kamis malam atau malam Jumat, HS kepergok sedang tidur-tiduran di rumahnya HI.
Bripka HN bertugas di Polrestabes Makassar. Istrinya, HS, sedang berada di rumah di Jeneponto. Pada Kamis malam, selepas tugas, Bripka HN pulang ke Jeneponto.
Bripka HN pulang ke Jeneponto mengendarai mobil Toyota Avanza. Saat tiba di rumah, dia melihat ada motor trail terparkir depan rumah. Sementara lampu rumah padam.
Curiga, Bripka HN diam-diam masuk ke dalam rumah dengan melompati pagar. Dia lalu masuk melalui pintu utama yang tidak terkunci.
Setibanya dalam rumah, Bripka HN langsung menuju kamar utama. Begitu membuka tirai kamar, darahnya langsung mendesir. Matanya melihat pemandangan yang memuakkan.
Dia langsung memberikan tembakan peringatan satu kali. Serda HS dan HI langsung kaget. Mereka berusaha merebut senjata jenis revolver yang dipegang Bripka HN.
Namun, Bripka HN langsung melumpuhkan istrinya dengan menembak satu kali pada bagian paha tembus betis sebelah kanan.
Selanjutnya mengarahkan senjata kepada Serda HS. Tiga peluru dimuntahkan. Satu kali pada bagian lutut kanan, satu kali di lutut kiri, dan satu di dada sebelah kanan.
Saat ini, kedua korban dirawat di dua rumah sakit berbeda. Serda HS dirawat di RS Pelamonia Makassar. Sementara HI dirawat RS Bhayangkara.