Sabtu, 11 April 2020 11:00

Liga Belarusia Tetap Bergulir di Tengah Corona, Klub Pasang Maneken sebagai Pengganti Suporter

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Maneken yang menggantikan suporter di Liga Belarusia.
Maneken yang menggantikan suporter di Liga Belarusia.

Tidak ada suporter, maneken pun jadi. Pemandangan ini terjadi di stadion yang menjadi kandang FC Dynamo Brest, Belarusia.

RAKYATKU.COM - Tidak ada suporter, maneken pun jadi. Pemandangan ini terjadi di stadion yang menjadi kandang FC Dynamo Brest, Belarusia.

Tuan rumah memasang maneken di tribune tertutup untuk menyemangati pemain yang bertanding.

Maneken adalah boneka seluruh tubuh atau setengah badan. Sering dipakai di toko pakaian atau butik untuk memamerkan barang jualan.

Di stadion, boneka itu dipakaian jersey beragam klub. Bagian kepala dipasangi foto orang-orang yang membeli tiket. Sepintas lalu mirip dengan suporter yang duduk di tribune mendukung tim kesayangannya bertanding.

Liga Belarusia salah satu dari segelintir kompetisi sepak bola di Eropa yang masih bergulir. 

Presiden mereka yang otoriter, Alexander Lukashenko terkesan cuek terhadap pandemi atau perlunya kuncian untuk mencegah penyebaran.

Liga Belarusia adalah salah satu yang paling tidak populer di Eropa. Jarang membawa tim ke tahap terakhir kompetisi benua UEFA.

Meski tetap bergulir, warga memilih tetap tinggal di rumah. Takut ke stadion. Klub akhirnya menyiasatinya dengan maneken tersebut.

Klub tetap menjual tiket pertandingan secara online. Sebagai imbalannya, foto-foto para penggemar ditempelkan pada bagian atas boneka fashion yang duduk di dalam stadion. Tidak hanya itu, mereka yang telah membeli tiket akan menerima majalah pertandingan yang dikirim ke alamat rumah mereka.

Uang yang terkumpul akan disumbangkan untuk memerangi virus corona baru.

"Penggemar kami dari seluruh dunia tampaknya senang! Terima kasih atas dukungan Anda, kawan!" bunyi pernyataan klub lewat Twitter.

Belarus memiliki 1.486 kasus virus corona yang dikonfirmasi dan 16 kematian.

Lukashenko menyebut wabah itu sebagai 'psikosis' yang dapat dilawan dengan meminum vodka, mengambil sauna, dan mengendarai traktor.