Kamis, 09 April 2020 21:53

Rapat Forkopimda, Gubernur Sulsel: PSBB Tak Mudah, Banyak Hal Jadi Syarat!

Fusuy
Konten Redaksi Rakyatku.Com
RAPAT. Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah saat rapat di Shearaton, Kamis (9/4/2020). (foto/pemprov sulsel)
RAPAT. Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah saat rapat di Shearaton, Kamis (9/4/2020). (foto/pemprov sulsel)

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, menggelar rapat bersama Forkopimda Sulsel dan Pj Wali Kota Makassar, di Hotel Four Point by Sheraton, Kamis, 9 April 2020.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR---Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, menggelar rapat bersama Forkopimda Sulsel dan Pj Wali Kota Makassar, di Hotel Four Point by Sheraton, Kamis, 9 April 2020. Rapat kali ini,  membahas penanganan Covid-19, termasuk langkah strategis yang diterapkan.

Dalam rapat ini,  dilakukan evaluasi kondisi Sulsel terakhir. Termasuk, mengkaji apakah Sulsel sudah memenuhi syarat untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). “Beberapa hal kita kaji lagi, apakah sudah memenuhi syarat sebagai PSBB. Saya kira,  tidak mudah langsung kita usulkan. Banyak hal yang menjadi persyaratan,” kata Nurdin Abdullah, meyakinkan.

Untuk itu, mantan Bupati Bantaeng dua periode ini, menekankan program Jaring Pengaman Sosial (social safety net). Terutama, bagi mereka yang bekerja di sektor informal.

Selanjutnya, hal yang menjadi penekan lainnya adalah perkembangan virus pandemi corona yang saat ini belum mampu ditekan. Penyebaran awalnya, terdeteksi  hanya di empat kecamatan.

“Sekarang sudah menyebar kemana-mana. Oleh karena itu, strategi kita adalah pertama melakukan social distancing secara masif,” sebutnya.

Caranya, dengan memanfaatkan jaringan unsur pemerintah hingga ke bawah. Misalnya,  pemkot/pemkab sampai jaringan tingkat RT/RW. Dari kepolisian,  punya jaringan sampai Binmas dan sebagainya. Dan, TNI dengan Babinsa serta Danramil. Semua unsur ini,  disinergikan.

Gunernur menambahkan, sosialisasi penggunaan masker juga menjadi perhatian. Demikian juga, dengan pola hidup bersih, termasuk dengan hal-hal yang meningkatkan imun.

Ia menilai, banyak pasien Covid-19 yang sembuh tanpa pengobatan. Dan hanya menjaga kondisi tubuh, tidak stress dan tak panik.

“Pada prinsipnya, penerapan PSBB di Sulsel sudah berjalan. Dalam PSBB disebutkan, di antaranya, bahwa yang harus dilakukan adalah sekolah atau belajar dari rumah, bekerja dari rumah,” tambahnya.

Tapi, kata dia lagi,  juga disampaikan ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan di rumah. Sementara soal keramaian, terdapat pengecualian seperti pasar dan toko.

"(Itu) Sebagai langkah antisipasi saat ini. PSBB itu langkah akhir kita lakukan. Selama masih ada upaya untuk pencegahan, itu dulu kita lakukan," jelasnya.

Gubernur Nurdin menyampaikan bahwa program Jaringan Pengaman Sosial ini yang paling penting. Kalau hanya memberlakukan PSBB dan tidak memperhatikan jaringan pengaman, itu akan jadi masalah. Adapun anggaran untuk jaring pengaman sosial berasal dari APBN dan APBD Provinsi serta kabupaten/kota.  

Sementara itu, terkait masih ramainya masyarakat beraktivitas, Gubernur Nudin menilai, terdapat pemahaman dari masyarakat, setelah melakukan isolasi diri di rumah dua minggu, itu dianggap telah selesai. “Ini menganggap sudah selesai. Makanya itu,  ramai lagi. Jadi, saya kira sosialisasi penting," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar,  M Iqbal Suhaeb, menyampaikan, untuk jaring pengaman sosial disiapkan sembako. “Disiapkan sembako untuk korban Covid-19. Untuk masyarakat miskin; miskin karena pemutusan hubungan kerja, juga miskin karena pembatasan kegiatan," paparnya.(*)