Senin, 06 April 2020 10:42

Pengamat: Kerja Sama Kementan-Gojek, Dorong Distribusi Pangan Lebih Cepat

Fusuy
Konten Redaksi Rakyatku.Com
KERJA SAMA. Kementan Ri-Gojek saat MoU, belum lama ini. (foto/kementan ri)
KERJA SAMA. Kementan Ri-Gojek saat MoU, belum lama ini. (foto/kementan ri)

Pengamat pertanian yang juga Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat, Entang Sastraatmaja mengapresiasi terobosan dan inovasi Kementerian Pertanian (Kementan). Apresiasi itu terkait pelibatan driver Gojek da

RAKYATKU.COM, JAKARTA--Pengamat pertanian yang juga Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat, Entang Sastraatmaja mengapresiasi terobosan dan inovasi Kementerian Pertanian (Kementan). Apresiasi itu terkait pelibatan driver Gojek dalam pendistribusian kebutuhan bahan pokok selama mengikuti kebijakan pemerintah pusat terkait pemutusan rantai Covid 19.

Menurut Entang, langkah tersebut merupakan langkah nyata hadirnya layanan pemerintah di tengah-tengah kesulitan masyarakat.  Apalagi, di dalam sistem agribisnis yang semakin modern ini, tugas Kementan dituntut-- bukan saja-- bergelut di sisi produksi, akan tetapi juga harus sudah bergerak dalam distribusi dan pemasaran.

“Kerja sama Kementan dengan Gojek adalah sebuah langkah yang penting kita dukung agar sisi produksi dan sisi distribusi bisa dipolakan dalam sebuah sistem yang terukur dan berkelanjutan," ujar Entang, meyakinkan.

Entang menambahkan, kerja sama tersebut sekaligus menjawab tantangan negara dalam menghadapi pandemi. Di samping itu, secara tidak langsung, Kementan telah melakukan perlindungan hasil produksi yang selama ini menjadi harapan para petani. “Saya piker, ini langkah bagus dan sangat membantu memutus penyebaran virus covid-19 yang melanda seluruh dunia," tandanya.

Seperti diketahui bersama, Kementan membebaskan biaya ongkos kirim kepada masyarakat yang ingin membeli sebelas komoditas pangan di Toko Tani Indonesia Center (TTIC). Adapun sebelas komoditas pangan yang dimaksud, adalah; beras, daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gula pasir, cabai merah keriting, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

Walau demikian, Entang menilai kerja sama yang dilakukan ini perlu mendapat pengawasan yang ketat. Baik dari pemerintah maupun dari elemen bangsa lainya. Pengawasan ini, bertujuan agar kerjasama berjalan lancar dan sesuai tujuan.

“Kerja sama ini sangat efektif, tetapi dalam mekanisme pelaksanaannya tetap harus mengacu pada SOP yang digariskan oleh pemerintah. Tak kalah penting juga,  dibutuhkan pengawasan yang ketat dalam manajemen operasionalnya," katanya, mengingatkan.

Kata Entang lagi, yang paling penting, kerja sama ini  harus melibatkan para petani secara langsung agar kehidupan mereka semakin sejahtera. Petani, lanjut dia, memiliki peran yang sangat stategis dalam kondisi pandemi sekarang ini. Terbukti, setiap gejolak yang terjadi, sektor pertanian selalu tidak goyah dan tetap menjadi tulang punggung negeri.

"Petani adalah pejuang pangan yang memberi makan orang kota. Itu sebabnya, semangat untuk melindungi petani dari pandemi virus Covid 19  harus ditempuh pemerintah tanpa reserve. Jadi, salah satu wujud keberpihakannya ditunjukkan oleh adanya kebijakan yang serius dalam menjaga dan melindungi petani beserta keluarga nya dari amukan virus Covid 19,” tutupnya. (*)