Sabtu, 04 April 2020 13:45

Benih Unggul dari Jepang, NA Panen Jagung Varietas NA1 dan NA2 di Soppeng

Fusuy
Konten Redaksi Rakyatku.Com
PANEN. Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah panen jagung di Soppeng. (foto/humas pemprov sulsel)
PANEN. Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah panen jagung di Soppeng. (foto/humas pemprov sulsel)

Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah (NA), panen. Menariknya, mantan bupati Bantaeng dua periode ini panen jagung varietas NA1 dan NA2.

RAKYATKU.COM, SOPPENG-- Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah (NA), panen. Menariknya, mantan bupati Bantaeng dua periode ini panen jagung varietas NA1 dan NA2. Jagung itu ditanam sejak 21 Januari 2020 silam.

Ia didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Fitriani yang juga mantan Kepala Dinas Pertanian Sulsel. “Kita bersyukur kepada Allah SWT. Alhamdulillah, tanggal 21 Januari 2020 kita melaunching varietas jagung NA1 dan NA2, benih asal Jepang. Nah,  varietas NA1 dan NA2 ini produksinya 12.5 ton per hectare. Umurnya, juga lebih pendek. Hanya 70 hari,” urai Nurdin Abdullah, usia melakukan panen varietas NA1 dan NA2 ini, di Lejja, Soppeng, Jumat, 3 April 2020.

Ia mengurai, kenapa dinamakan NA1 dan NA2? Itu karena memang dirinya yang membawa varietas unggul ini dari Jepang. Kemudian,  mengembangkan bersama Dr. Asrai. Dan ini, tentunya atas inovasi juga dari mantan Kepala Dinas Pertanian Fitriani, pada saat menjabat. “Hari ini,  kita panen pas umur 70 hari. Bahkan,  satu batang ini ada dua tongkol, ada tiga tongkol. Jadi, sekarang tentu tidak lagi berpikir perluasan areal, tetapi bagaimana kita menciptakan benih-benih unggul yang bisa menghasilkan produksi tinggi,” ungkapnya.

Gubernur Nurdin berharap, dengan lahirnya varietas NA1 NA2 ini, bisa meningkatkan kesejahteraan petani Sulsel. Sebab, akan didatangkan teknologi dan akan dibangun pusat pengolahan di Sulsel lalu dikirim untuk kebutuhan dunia. “Rencananya, kita akan datangkan investornya. Karena, memang ide awal bibitnya dari investor Jepang. Memberikan ke kami untuk mengembangkan.  Karena, varietas jagung manis ini mau dimasak lantas divakum dan dibekukan, dan bisa bertahan sampai satu tahun. Ini alatnya akan mereka bawa langsung ke Indonesia untuk kita kembangkan. Nah, kita berharap Indonesia akan menjadi eksportir jagung masak dari Sulawesi Selatan,” harapnya.

Ia menambahkan, harga jagung manis ini cukup fantastis. Sebab,  mencapai Rp75.000 per tongkolnya. “Harganya cukup mahal kalau di Jepang. Kemarin-kemarin, ini satu tongkol sudah divakum, sudah di masak 500 Yen atau Rp75000,” katanya, memberikan analagi potensi jagung ini. (*)