Selasa, 31 Maret 2020 17:46

Kabar Gembira, Pemerintah Indonesia Gratiskan Listrik

Fusuy
Konten Redaksi Rakyatku.Com
(dok/kemenlu)
(dok/kemenlu)

Ini kabar gembira untuk masyarakat Indonesia. Presiden Jokowi menggratiskan pembayaran listrik 24 juta masyarakat kurang mampu. 

RAKYATKU.COM, JAKARTA—Ini kabar gembira untuk masyarakat Indonesia. Presiden Jokowi menggratiskan pembayaran listrik 24 juta pelanggan berdaya listrik 450 VA. Keputusan yang juga menjadi kabar gembira itu, diberikan untuk menekan dampak ekonomi pandemi akibat virus Corona.

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah membebaskan biaya listrik selama 3 bulan bagi 24 juta masyarakat yang punya listrik 450 VA, yakni; pada bulan April, Mei, dan Juni 2020.

Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan kelonggaran untuk pelanggan listrik dengan daya 900 VA. Total kelompok yang berjumlah 7 juta pelanggan ini akan diberikan diskon 50 persen.

Artinya, mereka ini hanya  membayar setengahnya saja. Juga berlaku, tiga bulan. “April, Mei dan Juni 2020,” kata Presiden Jokowi, Selasa (31/3).

Selain insentif listrik, Presiden Jokowi pun mengumumkan beberapa stimulus ekonomi lainnya untuk meredam dampak virus corona. Seperti, menambah jumlah penerima PKH dari 9,2 juta menjadi 10 juta keluarga.

Selain itu, manfaat yang diterima pun dinaikkan sebesar 25 persen. Pemerintah pun menaikkan anggaran kartu pra kerja dari Rp10 triliun menjadi Rp20 triliun.

Sekadar informasi, sebelumnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengusulkan penurunan tarif listrik minimal Rp100 per kWh selama 3 hingga 6 bulan ke depan. Hal itu dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat rentan miskin yang berpendapatan harian selama pandemi corona.

“YLKI mengusulkan agar struktur tarif listrik diturunkan, khususnya untuk golongan 900 VA. Bahkan, kalau perlu golongan 1.300 VA," ujar Ketua Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangan resmi.

Saat ini, sambung Tulus, tarif listrik non-subsidi berkisar Rp1.352 per kWh. Apabila usulan itu diterima maka tarif listrik selama wabah virus corona turun menjadi Rp1.252 per kWh. (*)