Selasa, 31 Maret 2020 16:43

Karantina Wilayah Paling Tepat, Sulsel tak Mungkin Terapkan Lockdown

Fusuy
Konten Redaksi Rakyatku.Com
CORONA. Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah (tengah) memberikan keterangan soal pencegahan Corona. (foto/pemprov sulsel)
CORONA. Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah (tengah) memberikan keterangan soal pencegahan Corona. (foto/pemprov sulsel)

Ini penegasan yang disampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Pemprov Sulsel memastikan, tidak memberlakukan lockdown untuk menekan penularan atau penyebaran virus corona alias covid-19.

RAKYATKU.COM, SULSEL—Ini penegasan yang disampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Pemprov Sulsel memastikan, tidak memberlakukan lockdown untuk menekan penularan atau penyebaran virus corona alias covid-19. Opsi lockdown sama sekali tidak akan ditempuh karena hal tersebut bukanlah kewenangan pemerintah daerah, melainkan pemerintah pusat.

Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menegaskan, pihaknya akan menggunakan metode isolasi atau karantina wilayah yang terindikasi terdampak corona. Lanjut dia, toh, sejauh ini, sudah ada pemetaan terkait pasien positif maupun orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

“Bukan lockdown, tapi isolasi-isolasi tingkatan kelurahan (desa) atau perumahan yang diindikasi terdampak, untuk memastikan tidak ada penyebaran lebih luas,” kata Sudirman, dilansir dari laman resmi Pemprov Sulsel.

Selain melakukan isolasi wilayah, Sudirman mengatakan pihaknya sudah meminta Gugus Tugas Covid-19 untuk membentuk posko pintu masuk, baik di pelabuhan, bandara dan perbatasan, dengan melibatkan semua unsur. Mulai dari TNI, Polri, BPBD, Dinas Kesehatan, dan lainnya.

“Untuk memastikan warga yang baru datang terdata dengan baik dan untuk diarahkan agar karantina mandiri,” tandasnya, serius.

Lebih jauh, alumnus Unhas ini menyampaikan soal anggaran penanganan covid-19, harus dipastikan agar sosial safety net dan perencanaannya berjalan dengan baik. Bersama Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, pihaknya sepakat untuk melakukan refocusing APBD untuk penanganan covid-19. Khususnya dari belanja non prioritas.

Sementara Gubenur Nurdin Abdullah menegaskan, anggaran harus disiapkan untuk tunjangan tim medis, penyediaan APD dan peningkatan fasilitas medis di setiap rumah sakit serta pengamanan sosial. Ia juga meminta Kepala Dinas Perdagangan agar berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan stok pangan aman.

“APBD 2020 harus difokuskan untuk penanganan Covid-19 dari belanja non prioritas,” kata Gubernur Nurdin, saat melakukan rapat dengan seluruh jajarannya melalui video conference, belum lama ini. (*)