Minggu, 29 Maret 2020 23:05

Dipanggil Polisi, Begini Pengakuan Pengantin dan Waria yang Hibur Resepsi Pernikahan

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Rifka (kanan)
Rifka (kanan)

Resepsi pernikahan di Desa Bonto Tappalang, Kecamatan Tompobulu menyusahkan Polres Bantaeng. Sejauh itu satu di antara sedikit resepsi yang lolos di tengah wabah Covid-19.

RAKYATKU.COM,BANTAENG - Resepsi pernikahan di Desa Bonto Tappalang, Kecamatan Tompobulu menyusahkan Polres Bantaeng. Sejauh itu satu di antara sedikit resepsi yang lolos di tengah wabah Covid-19.

Resepsi itu berlangsung Sabtu malam (28/3/2020). Tidak hanya resepsinya yang lolos. Acara yang tidak mendapatkan izin keramaian dari polisi itu malah sukses menggelar acara hiburan, elekton.

Pada Minggu malam (29/3/2020), polisi memanggil Rifka Revalina. Dia salah satu biduan yang tampil dalam acara tersebut. Dia pula yang mengunggah foto-foto di Facebooknya.

Unggahan itu membuat polisi Bantaeng jadi bulan-bulanan sindiran. Maklum, di daerah, resepsi di kawasan perkebunan dilarang. Begitu pula resepsi anak pejabat di tempat mewah. Tidak sekadar mengimbau, polisi berani membubarkannya.

Rifka Revalina diperiksa di ruangan Kanit Reskrim Polsek Tompobulu. Dia datang mengenakan jaket perpaduan biru dan putih. Bercelana jin. Ada jepitan merah di rambutnya.

Rifka seorang waria. Di hadapan polisi, dia banyak tertunduk. Mengaku salah dan menyesal atas postingannya yang meresahkan masyarakat, khususnya Bantaeng. 

Selain sebagai biduan, Rifka mengaku hadir dalam pesta itu sebagai tenaga dekorasi.

"Iseng ji saya menulis (status). Dan menyesal atas postinganku ini," ujarnya.

Polsek Tompobulu turut memanggil pengantin laki-laki, Andi Hamsah. Dia membenarkan adanya resepsi.

"Tapi yang hadir hanya keluarga dekat sini. Tidak ada tamu undangan yang datang karena kami sudah diberikan imbauan dari Polsek Tompobulu dan kepala desa," bebernya.

Untuk panggung hiburan, Hamsah juga membenarkannya bahwa tetap dimainkan. "Tapi tidak ada tamu undangan yang hadir," tegasnya.

Kapolsek Tompobulu, Iptu Suardi mengatakan, pihaknya sudah mengimbau masyarakat agar tidak menggelar resepsi. Polisi tidak memberikan izin keramaian. 

"Di wilayah (Tompobulu) ini, ada enam pasangan rencana menggelar pesta. Tapi kami sudah sampaikan untuk tidak tidak membuat keramaian," katanya.